Bagi saya memiliki orang tua yang sangat sayang dan perduli merupakan hal yang membuat saya bingung. Saya sangat bersyukur diberi orang tua yang sangat ingin yang terbaik untuk saya. Tapi apakah ini semua tetap benar jika perhatian tersebut justru membuat saya takut untuk jujur kepada mereka? Reaksi berlebihan mereka ketika saya membuat suatu kesalahan atau membangkang membuat saya trauma. Saya sangat sadar bahwa terkadang tingkah saya memang salah. Tapi bukankah manusia juga bisa salah? Saya tidak mungkin bisa memohon untuk mereka mengerti karna bahkan saya tidak bisa jujur tentang apa yang saya rasakan kpd mereka. Saya bingung, apa yg harus saya lakukan?
Halooo kamuu, sebelumnya terima kasih banyak ya sudah mau sharing di web curhat online ini dan terima kasih yaa karena kamu sudah mau validasi apa yang sedang kamu rasakan ❣
Kami memahami perasaan kamu tentang kompleksitas memiliki orang tua yang sangat amat peduli. Pernyataan kamu memang benar bahwa kasih sayang dan perhatian dari orang tua adalah hal yang sangat berharga dan patut untuk disyukuri, dan pernyataan kamu tentang kasih sayang yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan trauma juga tidak sepenuhnya salah.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda dalam mendidik dan merawat anak-anak mereka, menurut buku “Psikologi Pendidikan” yang ditulis oleh Dr. Seto Mulyadi, M.Psi Prof.Dr.A.M Heru Basuki, M.Si dan Dr. Wahyu Rahardjo, M.Si. Terdapat beberapa jenis pola asuh, diantaranya :
- Pola asuh Uninvolved (tidak terlibat)
- Pola asuh Indulgent
- Pola asuh Authoritative
- Pola asuh Authoritarian
Dari keempat pola asuh yang disebutkan, orangtua kamu masuk bagian pola asuh nomor urut 4 (Authoritarian), pengertian dari pola asuh Authoritarian sendiri itu merupakan pola asuh yang memberikan kontrol orangtua tinggi terhadap perilaku anak, tetapi rendah dalam kehangatan. Orangtua dengan jenis pola asuh ini cenderung berperan sebagai “bos”, menuntut ketaatan, bersikap kaku dan penuh aturan. Akibat pola asuh ini kepribadian anak yang terbentuk adalah mudah cemas, kurang percaya diri, kurang komunikasi, sulit untuk membuat suatu keputusan, cenderung memberontak, mudah sedih dan tertekan, tetapi disiplin, mandiri, tanggung jawab dan idealis.’
Kami setuju, setiap manusia tidak lepas dari perbuatan salah dan benar. Meskipun salah dan benar setiap manusia itu berbeda perspektif. Begitu pula dengan perspektif antara kedua orang tua kamu dan kamu mengenai salah dan benar, pasti ada perbedaan.
Bisa kita pahami bersama juga bahwa kamu dan orang tua kamu adalah sama-sama baru “pertama kali”, kamu baru pertama kali menjadi anak mereka, dan orangtua kamu juga baru pertama kali menjadi orangtua. Mungkin, pada saat ini kamu merasakan kebingungan, bagaimana caranya dealing situation dengan orang tua.
Satu-satunya cara adalah komunikasi kamu dan orangtua kamu yang harus diperbaiki, dengan cara komunikasi terbuka, cobalah untuk memiliki percakapan terbuka dengan orangtua kamu tentang perasaan yang kamu rasakan. Kamu bisa mencoba menyampaikan perasaan kamu dengan lembut dan penuh hormat. Mungkin mereka tidak menyadari bagaimana perhatian berlebihan mereka memengaruhi kamu sampai kami menjadi trauma akan hal tersebut. Diskusikanlah hal ini pada saat situasi sedang hangat dan mendukung, contohnya seperti pada saat sedang makan bersama atau sedang santai bersama.
Perlu kamu ingat bahwa perasaan kamu adalah suatu hal yang penting, dan mengatasi trauma atau perasaan takut adalah proses yang memerlukan waktu dan usaha. Jika kamu merasa kesulitan dalam menghadapinya sendiri, mencari bantuan dari seorang profesional bisa menjadi langkah yang bijaksana. Yang terpenting, ingat bahwa kamu memiliki hak untuk merasa aman, bahagia, dan diterima oleh orang-orang yang peduli tentang kamu.
Semoga saran kami dapat membantu kamu ya, dan semoga hubungan kamu dan orangtua kamu bisa berjalan dengan baik dan bisa saling mengerti satu sama lain.
˚ ༘♡ ⋆。˚Semangat terus yaa!! semoga kamu masih punya alasan untuk tersenyum dan bahagia setiap harinya!! ˚ ༘♡ ⋆。˚