Orang tuaku membunuh mimpi dan cita – citaku

Tanya KonselorCategory: PsikologiOrang tuaku membunuh mimpi dan cita – citaku
Putri Ayu Larasati asked 1 year ago . Client detail : female, 19-24 y.o

Kedengarannya memang jahat, tapi inilah realitanya. Sejak kecil, diharuskan nilai bagus dan pintar dalam hal akademik. Ketika aku remaja, aku bosan belajar namun ku alihkan dengan mengikuti kegiatan non akademik supaya terhindar dari hal negatif. Ku fikir orang tuaku akan senang, nyatanya tidak. Bahkan hingga aku masuk TV, menang lomba, ataupun diajak casting orang tuaku tidak pernah mengapresiasi itu. Jika aku menang lomba akademik sains atau ranking dan nilaiku bagus barulah mereka mengapresiasiku. 17 Tahun lamanya sedari kecil hidupku hanya sekolah, les, dan kursus lainnya. Bahkan hampir tidak pernah merasakan masa muda main seperti anak pada umumnya. Ku kira akan berakhir hingga SMA. Ternyata hingga umurku sekarang 24 tahun mereka memegang kendali penuh atas jurusan kuliahku hingga karirku. Aku tidak bisa lepas. Disisi lain aku anak pertama, aku diharuskan memberi contoh ke adik2ku. Aku sudah keterima kerja dibeberapa perusahaan tapi terpaksa aku lepas karna tidak sesuai dengan keinginan orang tuaku. Dan aku selalu dijanjikan dimasukkan ke perusahaan tempat papa kerja. Dari lubuk hatiku yang paling dalam aku ingin semua aku yang tentukan. Tapi apa boleh buat, seakan semua kendali dipegang penuh. Aku hilang arah, hilang jati diri. Kalau boleh jujur aku tidak suka jurusan ini, kenapa aku bisa lulus karna aku hanya tidak ingin mengecewakan mereka. Aku tau mereka bekerja keras supaya aku bisa menikmati bangku perkuliahan, jadi ku selesaikan sampai selesai walau aku menjalaninya setengah hati dan hampir menangis tiap harinya. Kini aku masih menganggur dan menunggu janji papa, karna aku sendiri tidak dibolehkan mencari pekerjaan lain. Jujur aku merasa seperti anak tidak berguna. Ingin rasanya bunuh diri. Tapi aku sadar bunuh diri bukan hal terbaik dan bukan pemecah masalah. Aku cuman merasa sendiri seperti orang bodoh dan tidak tau harus kemana lagi.

1 Answers
Dilla Sekar Kinari Staff answered 9 months ago

Hii, kak terimakasih sebelumnya sudah mau berbagi cerita dan memberanikan diri untuk speak up tentang apa yang sedang kakak rasakan sekarang,
Sebelumnya saya sangat mengapresiasi dan sangat senang sekali kakak sudah mencoba menjadi yang terbaik, saat saya membaca tulisan kakak adalah orang yang sangat-sangat hebat karena kakak sudah mencoba untuk tetap bertahan sejauh ini. Mungkin saat ini kakak mulai merasakan lelah yang tak berujung karena ekspektasi kedua orang tua kakak yang tak kunjung menemukan temu, mungkin saat ini kakak merasakan capek, kesel, bingung dan merasa lelah dengan segalanya. Namun saya sangat yakin kakak akan menjadi bintang dan tumbuh menjadi manusia yang kuat nantinya.
Let’s get up and fly higher tunjukkan pada dunia bahwa kakak sudah menjadi hebat dari yang terhebat, coba beri pengertian kepada kedua orangtua kakak, coba untuk bicarakan perihal mimpi kakak, keinginan kakak yang sebenarnya ingin kamu gapai, banyak orang bilang kita harus patuh terhadap apa yg diinginkan orang tua namun sesekali kakak boleh kok menunjukkan sisi lain kakan untuk menembus dunia, coba untuk berdiri keluar dari zona saat ini, bukan maksud untuk membantah tapi kakak boleh loh menjadi diri kakak sendiri. Terkadang orang tua butuh pengertian lebih untuk dapat mengerti. Jadi coba bicarakan baik-baik terlebih dahulu.
Meski rasanya menyesakkan kakak harus yakin bahwa banyak sekali orang yang di luaran sana ingin menjadi seperti kakak saat ini, kakak harus tetap hidup dan bertahan. Tidak melulu soal ingin membahagiakan orang lain, kak juga punya diri sendiri yang juga butuh kebahagiaan.
Terima kasih sudah bertahan sekuat ini dan sejauh ini semoga kakak diberikan kemampuan untuk bertahan untuk menghadapi prosesnya. Tetap semangat ya, Kak:)