Bagi saya memiliki orang tua yang sangat sayang dan perduli merupakan hal yang membuat saya bingung. Saya sangat bersyukur diberi kedua orang tua yang sangat ingin yang terbaik untuk saya. Tapi apakah ini semua tetap benar jika perhatian tersebut justru membuat saya takut untuk jujur kepada mereka bahkan kepada orang lain juga? Reaksi berlebihan mereka ketika saya membuat suatu kesalahan atau membangkang membuat saya trauma. Saya sangat sadar bahwa terkadang tingkah saya memang salah. Tapi bukankah manusia juga bisa salah? Saya tidak mungkin bisa memohon untuk mereka mengerti karna bahkan saya tidak bisa jujur tentang apa yang saya rasakan kpd mereka. Saya bingung, apa yg harus saya lakukan?
Halooo, sebelumnya terima kasih banyak ya sudah mau sharing di web curhat online ini dan terima kasih yaa karena kamu sudah mau validasi apa yang lagi kamu rasakan.
Kami sangat memahami apa yang kamu rasakan. Tidak mengelak pula bahwasannya, kami pun juga berada di posisi seorang anak. bisa diketahui bahwasannya pola asuh setiap orang tua itu berbeda-beda yaa.. terdapat 4 jenis pola asuh orang tua, yaitu otoritatif, otoriter, permisif, dan neglectful. Pola asuh orang tua juga dipengaruhi oleh budaya sekitar.
Mungkin, pada saat ini kamu merasakan kebingungan, bagaimana caranya dealing situation dengan orang tua. Gapapa ko,karena memang di setiap tahapan kehidupan, ada masanya anak masih membutuhkan bantuan orang tua dan ada masanya anak ingin semuanya di handle sendiri, di explore sendiri permasalahannya.
Apabila boleh di share lebih lanjut, kesalahan apa yang kamu perbuat ke orang tua sehingga menimbulkan trauma di dirimu?
Kami setuju, setiap manusia tidak lepas dari perbuatan salah dan benar. Meskipun salah dan benar setiap manusia itu berbeda perspektif. Begitu pula dengan perspektif antara kedua orang tua kamu dan kamu mengenai salah dan benar, pasti ada perbedaan.
Kebingungan karena perbedaan perspektif ini sangat umum terjadi di lini kehidupan dan lingkungan. Mencoba untuk menerima perbedaan, itulah tugas manusia sebenarnya. Begitu pula kamu dan lingkungan mu, harus mulai mencoba menerima perbedaan. Apabila perbedaan tersebut dirasa “merugikan”, haruslah ada di situasi dimana kita harus mendiskusikannya.
Perihal diskusi dengan orang yang lebih tua, kami percaya memang tidak mudah. Apalagi kita hidup di lingkungan Asia, dimana Asian Parent selalu menjunjung tinggi nilai nenek moyang, bahwasannya yang lebih tua harus dihormati.
It’s okay, tidak apa-apa menganai nilai-nilai asia ini. Sebelum kamu mulai berdiskusi dengan orang tua kamu, terkait apa yang menurut kamu benar, apa yang harus dimaklumi orang tuamu, apa yang menurut kamu salah. Buatlah list atau daftar terlebih dahulu, hal-hal apa saja yang kamu pikirkan, hal-hal apa saja yang tidak sesuai dengan dirimu dari ekspektasi orang tua mu, hal-hal apa saja yang tidak kamu sukai dari sikap orang tuamu.
Diskusikanlah hal ini pada saat situasi sedang hangat dan mendukung, contohnya seperti pada saat sedang makan bersama atau sedang santai bersama.
Sekali lagi, hal ini memang lah tidak mudah. Mungkin kamu masih tidak memiliki keberanian akan hal itu. Disamping itu list semua apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu rasakan. Cobalah untuk mencari kegiatan lain, misalnya seperti olahraga, ikut komunitas, ikut bootcamp sesuai hobi kamu, atau ikut kelas meditasi. Mungkin juga dengan menambah ikut kegiatan positif bersama orang tua, itu juga bisa mulai meraba-raba atau menerka-nerka situasi yang cocok untuk diskusi terkait apa yang kamu rasakan.
Halo kamu… Semoga apa yang kami sarankan dapat membantu permasalahanmu. yaa… Sekali lagi terima kasih sudah bersedia untuk berbagi apa yang kamu rasakan
Semoga hal-hal baik selalu menyertaimu!