Keinginan untuk bunuh diri

Tanya KonselorCategory: PsikologiKeinginan untuk bunuh diri
Muti asked 3 years ago . Client detail : female, 25-30 y.o

Tekanan hidup yang tak kunjung habis-habisnya. Belum lagi tuntutan dari orang tua yang menginginkan saya untuk menikah segera. Pernah jatuh cinta kepada suami seseorang, namun sadar itu salah dan memilih menjauhi. Namun, kini hubungan kami terikat oleh suatu pekerjaan. Disatu sisi saya merasa dia adalah orang yang benar-benar mengerti dan mampu memahami saya dengan baik. Tapi, karena ada batas, lagi-lagi saya menarik diri dan berusaha menerima siapapun yang ingin melamar. Seolah sudah pasrah dengan hidup, memikirkan orang tua yang tak kunjung hentinya menuntut sebuah pernikahan. Tekanan pekerjaan juga tak kalah menggemaskan. Saya dibenci lingkungan lantaran terlalu disiplin, dan juga memiliki jenjang karir yang begitu cepat, kepercayaan PD yang saya terima pun membuat lingkungan berbisik tajam untuk menjatuhkan saya. Belum lagi masih kewalahan untuk memperbaiki masalah keuangan ulah dari keegoisan hati yang masih ingin bersekolah ke Jepang, ditipu, tertipu. Kini saya hanya berusaha untuk melunasi pinjaman satu per satu mulai membaik. 
Dikala sendiri, pikiran kotor ini selalu menghantui. Tak memiliki siapa pun untuk bercerita. Keluarga juga tak ada yang peduli bagaimana keadaan saya. Pernah suatu hari dirawat disebuah RS, dan tak ada satupun anggota keluarga yang berusaha datang. 
Sadar betul saya, bahwa saya sendiri. Saya diciptakan hanya untuk memenuhi kemauan orang lain. Jika saya tak memenuhi kemauan tersebut, maka saya akan berakhir seperti ini, diacuhkan, teracuhkan.
Jadi, pikir saya, lebih baik bunuh diri kan? Daripada menanggung ini semua.

0 Answers