Kedua orang tua yang berselingkuh

Tanya KonselorCategory: RemajaKedua orang tua yang berselingkuh
Fahriza asked 5 years ago . Client detail : , y.o

Sedikit cerita mengenai latar belakang keluarga saya. Saya anak terakhir dari dua bersaudara, hanya saja kedua orang tua saya memutuskan untuk mengangkat sepupu laki-laki saya untuk jadi anak. Saya berada di keluarga sederhana yang cukup. Ibu saya seorang bidan lulusan S1 dan ayah saya pekerja wirausaha lulusan SMA. Saya sendiri anak perempuan satu-satunya saya baru kelas dua SMA. 
singkat cerita, beberapa tahun lalu saya mendapati ibu saya mempunyai laki-laki lain. Saya melihat chat ibu saya dengan laki-laki tersebut. Sebenarnya ibu saya sudah pernah seperti itu, kemudian di dapati oleh ayah, dan saya pikir ibu akan berubah, ternyata tidak, sama saja. Bahkan kalau saya rasa intensitasnya lebih parah. Satu waktu saya meminjam ponsel ibu untuk satu keperluan, tak sengaja saya buka galeri hanya penasaran apa isinya, sibuk menslide gambar, sampai tangan saya berhenti di satu foto. Foto seorang pria yang sepertinya di foto asal oleh ibu. Terlihat tengah menghadap ibu dan tengah berbicara. Saya tidak bisa berpikiran kalau itu teman kerja ibu, karena latar di belakang laki-laki itu sangat tidak asing. Yaitu di ruang tamu rumah saya, dan saya mengenal wajah laki-laki itu wajah laki-laki yang saya dapat ketika saya mencoba mencari tau lewat aplikasi chat yang mereka gunakan. Di situ titik kekecewaan saya. Itu berarti ibu sudah berani membawa laki-laki itu di rumah tanpa sepengetahuan ayah kan? 
Lama kelamaan ibu mulai berani telfonan. Bahkan ketika ada saya dirumah. Setiap saya dengar percakapan mereka lewat telfon entah itu panggilan sayang atau berkelahi pun setiap itu pun saya hanya bisa menangis. Membayangkan ayah yang hanya kerja sebagai tukang cukur rambut membayangkan wajah lelahnya, dan ibu di rumah yang telfonan dengan laki-laki itu. Saya hanya bisa sedikit bersyukur setelah info yang saya tau bahwa laki-laki itu tidak tinggal di kota saya, mungkin saat itu hanya berkunjung.
Saya rasa dua tahun berlalu. Semakin parah saja bahkan saya ingat sekali tahun lalu, saya dan ibu pergi keluar kota tidak sengaja saya melihat isi percakapan ibu yang sedang menjanjikan pertemuan dengan laki-laki itu. Dan sampai detik ini pun ayah tak tau apa-apa. 
Hari ini, tepatnya tadi sore. Saya minta uang jajan kepada ibu. Ibu bilang kamu minta sama ayah. Saya bilang saya gak mau karena yang saya tau ayah mau perbaiki ponselnya yang rusak. Ibu bilang “gak apa-apa papa udah beli handphone baru”. Aku gak percaya karena yang aku tau ayah bukan tipe orang yang harus selalu ada ponsel. 
Sampai tadi saya habis solat maghrib saya liat ayah tidur di sofa ruang tv, dan ketika saya mau ambil air wudhu untuk solat isya saya liat ayah sudah pindah kamar dan ponsel yang tidak pernah saya liat berada di rumah kini ada di sofa. “oh mungkin ini hp papa buat kabarin keluarga jauh dll.” pikir saya. Saya iseng buka dan ada pesan masuk. Saya buka saya baca dari nomor tak di kenal isinya, “terus udah minum obat? Istri kamu tau gak? ” saya ingat, iya ayah sakit hari ini. Kemudian saya liat pesan selanjutnya isiny, ” aku pengen liat kamu, tapi takut istri kamu” dan satu pesan lagi “kamu di mana? Aku di gor kamu di pangkalan?” saya cuma bisa menangis di kamar. 
Saya gak tau harus berbuat apa, di saat saya belajar mati”an spya bisa membanggakan mereka, tapi ini yang mereka lakukan. Rasa kasian saya sama ayah langsung hilang begitu saja. Tolong saya harus gimana?  Sebenarnya saya bukan tipe orang yang bisa bercerita sama orang lain. Jadi saya memilih curhat online sebagai jalan keluarnya. Saya punya banyak teman, tapi saya takut bercerita. Yang pertama, saya takut membebani mereka, yang kedua saya takut mereka berteman hanya kate kasihan sama saya, yang ketiga saya takut mereka tidak bisa menjaga rahasia saya. 
Saya mohon solusinya

1 Answers
faradilah Hanum Staff answered 4 years ago

Hai Fahriza,, 😀
Terimakasih sudah mau berbagi dengan kami dan maaf sekali karena baru merespon kamu. 😢😢

Kamu pasti berada dalam keadaan yang sulit selama ini. Terkadang posisi sebagai anak memberikan dilema tersendiri dalam permasalahan seperti yang kamu alami. Apakah kamu telah membicarakan hal ini dengan kakakmu? Hal yang kamu alami tentu akan sulit jika kamu tanggung sendiri. Kamu butuh tempat yang bisa menyelesaikan permasalahanmu.

Kamu bisa mulai dengan membicarakan kekhwatiran pada kakak pertamamu dan mencari jalan keluar bersama.
Kamu dan kakakmu bisa berbicara secara khusus pada ayah dan ibumu secara terpisah untuk mengetahui duduk perkara dan kebenarannya. Segala sesuatu pasti ada alasan termasuk dalam permasalahan kedua orangtuamu. Cobalah cari tahu alasan atau sebab yang melatarbelakangi keduanya melakukan tindakan demikian. Jika sulit bagimu atau kakakmu untuk berbicara secara khusus pada ayah dan ibumu, maka kamu bisa meminta bantuan pada anggota keluarga yang lebih tua yang kamu dan kakakmu percaya untuk bicara pada masing-masing orang tua kamu.

Poin pentingnya disini adalah kamu jangan menyimpan sendiri beban masalah yang seperti ini karena akan menggganggu kesehatan jiwamu sendiri. Jika kamu merasa tidak ada teman yang bisa dipercaya untuk mendengarkan cerita ini, kamu bisa datang ke psikiater atau konselor secara langsung. Meskipun mungkin masalahmu belum terpecahkan secara jelas, namun kamu bisa meluapkan apa yang kamu rasakan sehingga bebanmu bisa sedikit terangkat.

Kamu harus punya teman bicara, jangan dipendam sendirian. Tak harus teman sekolah, kamu bisa menjadikan kakakmu sebagai teman bicara dalam masalah ini. Kamu juga selalu bisa cerita disini dengan kami, dan kami akan selalu mendukung kamu. 🙆🙆🙆

-tim tanya konselor-