jenuh berada di rumah mertua

Tanya KonselorCategory: Masalah Keluargajenuh berada di rumah mertua
Aulia Saktirosativa asked 8 months ago . Client detail : female, 25-30 y.o

saya baru 2 tahun menikah dan belum punya anak. saya masih menunggu pengumuman penempatan kerja saat ini. Selama 2 tahun ini saya tinggal di rumah mertua. mertua saya ekstrovert dan saya introvert. Saya selalu mengalah dan manut dengan keputusan suami. suami tidak pernah tahu bahwa saya merasa kecewa ataupun sering mengis diam diam. baginya tetap keluarganya yang paling penting. 
Sebernarnya kedua kakak ipar saya tinggal di kota yang sama dengan mertua dengan jarak hanya 5-10 menit dari rumah. terkadang ponakan sering kali menginap dan membuat saya tidak nyaman. Ibu selalu menomor satukan ponakan dan memanjakan mereka. pernah ketika suami saya harus masuk jam 7 dan kakak ipar juga masuk jam 7 tapi malah nitip anaknya supaya diantar sekolah jam 8 ke kami. atau ketika kami ada acara kakak ipar nitip ponakan akan pulang ke rumah mertua diantar gojek dan sudah di titipkan uang untuk gojek kepada ibu namun masih saja menyuruh suami untuk menjemput padahal tahu bahwa kami ada kegiatan. Pernah juga ponakan yang sudah SMA main hp di kamar kami dari sore hingga malam. pernah juga ponakan datang ketika suami baru pulang kerja jam 5 dan minta diantar beli kuota atau mengeprint tugas sekolah. yaah pertanyaan saya orang tuanya mana? kok tidak ikut andil kok jadi suami saya yang ngurusin.
terlebih lagi jika mertua membicarakan ponakan agar memilih universitas di kota dimana suami saya bekerja sekarang supaya terurus.  Saya merasa tidak di suport untuk hidup bersama suami  karena ibu mertua takut ditinggal sendiri, tapi dia suport ponakan agar bisa hidup dengan suami saya. saya merasa iri. saya capek seperti pembantu. ketika ada acara keluarga di rumah,  ponakan dan salah satu ipar tidak ikut bantu2 hanya mau dilayani saja. bagaimana saya tidak marah dan sebal. 
baru-baru ini saya merasa sangat kesepian. suami pindah kerja di kota lain dan saya hanya ditinggal berdua dengan ibu mertua. pulang seminggu sekali, alasannya tentu karena biaya. tapi dia berjanji untuk kontrak rumah di kota itu jika ada rezeki. Ketika suami pulang saya merasa tidak punya Quality time yang baik dengannya, karena waktunya sebagian besar tidak dihabiskan dengan saya.  
dari segi keuangan nafkah yang diberikan suami juga lebih besar pada ibunya. saya hanya diberi 500rb saat ada lebih kadang 700 rb. saya juga tidak memprotes dan saya bersyukur. tapi pada akhirnya kami tidak bisa menabung dan sering kurang juga. uang saya juga sering dipinjam suami untuk bensin dll kadang juga tidak kembali. bahkan untuk biaya kos dan hidup suami di kota itu kami menggadai mahar emas pernikahan. itu juga saya ikhlas 
sebenarnya saya tidak ingin tinggal di rumah mertua karena tidak enakan dan tidak nyaman ketika kedaulatan istri terganggu, alasan lainnya karena tetangga yang sudah tua dan angkuh-angkuh. baru-baru ini saya merasa sangat kesepian. suami pindah kerja di kota lain dan saya hanya ditinggal berdua dengan ibu mertua. pulang seminggu sekali, alasannya tentu karena biaya. saya yang stress karena tiap mau jalan-jalan selalu ditanyakan detail pergi kemana mau ngapain membuat saya sungkan keluar rumah. ketika suami pulang 2 hari hanya digunakan untuk tidur dan sebagian waktunya diminta  mengantar mertua dengan segudang acaranya.  saya punya teman2 di kota ini tapi saya mencoba untuk berhemat denga tidak jajan atau menghabiskan bensin. Saya malah merasa capek dan tidak dihargai. 

1 Answers
Dwinta Oktavilani Staff answered 6 months ago

Terima kasih Kakak sudah mau cerita di platform ini 
Bagaimana Kak kabarnya saat ini? Aku harap Kakak dalam keadaan baik yaa Kak.
Sebelumnya apakah Kakak sudah sharing dengan suami Kakak terkait hal ini?
Apabila sudah namun belum menemukan solusinya maka hal ini harus dibicarakan secara bersama-sama, memang sungkan untuk membicarakan hal tersebut ke mertua Kakak.
Tapi ini demi kehidupan Kakak dan suami Kakak agar lebih baik. Dari sharing bersama suami dan mertua, Kakak bisa beri Batasan atau yang Kakak harapkan selama ini selama dirumah bagaimana agar mendapatkan win win solution.
Apabila belum, Kakak bisa sharing dengan suami Kakak, mungkin saja selama ini suami Kakak tidak mengetahui perasaan Kakak bagaimana selama Kakak dirumah mertua. Dan bisa beri saran untuk tinggal terpisah jika memungkinkan Kak.
Memang hal ini tidak semudah itu untuk dilakukan tapi coba saja Kak, pelan-pelan setidaknya Kakak sudah ikhtiar untuk meluapkan apa yang Kakak rasakan selama ini.
Kakak juga jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan diri Kakak, tetap beri afirmasi positif pada diri Kakak, terus positif thinking apapun keadaanya, karena setiap keadaan pasti ada hikmah dibalik itu. Dan aku yakin Kakak kuat bisa menjalaninya selama kita terus bergantung pada Tuhan pencipta kita.
Aku harap Kakak bisa menjalaninya dengan baik dan terus sehat-sehat yaa Kak.