"Dia"

Pearl oyster asked 3 years ago . Client detail : female, 16-18 y.o

Hallo, saya ingin menceritakan seseorang di keluarga saya yaitu ibu saya sendiri. Orang nya selalu saja egois, saya sudah berusaha untuk mengajak ngobrol dan mencoba berbincang ringan. Namun, yang ada saya di dikte habisa habisan dan pendapat saya tidak didengar, ibu saya seperti selalu punya pendapat dan orang lain tidak boleh menang. Kadang sikap egois nya sampai juga di saya, kadang saya ingin juga keluar dari rumah seperti kakak saya yang sama. Ia keluar dari rumah karena selalu tak sependapat, bahkan jika mereka bertemu dan berbaikan itupun hanya formalitas. Apa yang harus saya lakukan? Di satu sisi saya belum punya pekerjaan, sisi lainnya saya tidak kuat selalu bersama “dia”. Hidup saya selalu tidak punya pilihan, semua harus nurut. Jika tidak, aku selalu disuruh untuk tinggal sendiri saja. Kadang aku berharap aku bisa ganti ibu, setiap hari dan semakin besar aku makin sedikit yang namanya rasa perhatian atau peduli dari ibuku sendiri

1 Answers
Felicia Silalahi Staff answered 6 months ago

Halo, kak, terima kasih ya sudah mau menghubungi kami dan mau berbagi cerita kepada kami, kak. Aku harap hubungan kakak dengan ibu kakak sekarang ini sudah membaik ya, kak ^^
Sebelumnya, terima kasih ya, kak, karena sudah bertahan sejauh ini. Tinggal di rumah bersama orang yang tidak kita sukai pastinya sangat sulit ya, kak. Bahkan wajar saja kalau merasa frustasi karena hal itu. Ditambah lagi, tidak ada hal apapun yang dapat kakak lakukan selain bertahan. Tapi sampai saat ini, kakak masih kuat, padahal kakaknya kakak keluar rumah, ya (?) 
Oiya, menurutku, pemikiran untuk ganti ibu tidak dapat dibenarkan, kak. “Mencari yang lebih baik” tidak akan ada ujungnya, kak. Apalagi, ibu kakak juga sebenarnya sama-sama manusia yang ‘selalu berproses’ seperti kita, bukan? Bisa jadi, ibu kakak sebenarnya struggling sama apa yang ada di hadapannya sekarang. Atau bahkan, masih ada permasalahan dari masa lalu yang sampai saat ini belum selesai. Padahal, tuntutan di masa depan sudah menantinya.
Ada baiknya kita fokus mencoba memperbaiki apa yang ada. Mungkin pada kasus kakak seperti ini, udah agak sulit membujuk ibu kakak untuk mendengarkan pendapat orang lain. Kakak bisa minta bantuan pihak ketiga, seperti anggota keluarga besar contohnya. Minta bantuan orang untuk dapat mengarahkan ibu kakak. Oiya, hal seperti ini juga bisa dibawa ke psikolog keluarga, loh, kak. Walaupun memang agak sulit prosesnya, tapi kakak bisa coba bantu dengan datang sendiri terlebih dahulu lalu menjelaskan yang terjadi di dalam keluarga kakak. Setelah itu, mungkin psikolog akan mencari strategi tertentu agar dapat menangani permasalahan yang sebenarnya ada pada ibu kakak.
Semangat selalu ya, kak! Jangan merasa sendirian, kak! <3
 
– Tim Tanya Konselor