DEPRESI PERNIKAHAN

Tanya KonselorCategory: PsikologiDEPRESI PERNIKAHAN
Rizki Dhabia asked 8 months ago . Client detail : female, 19-24 y.o

Halo saya wanita berumur 23 tahun dengan 1 anak, saya sudah menikah diusia saya 22 tahun. Saya bertemu dengan suami saya ketika umur saya 21 tahun. Selama menjalani hubungan sebelum menikah kami memang sudah sering bertengkar, tetapi sebelum memutuskan menikah aku berpikir mungkin kami akan bisa menjadi lebih baik lagi setelah menikah. 
Tetapi ternyata tidak, suami saya masih suka kegiatan seperti sebelum menikah seperti nongkrong, dan sebagainya sedangkan saya dan suami harus ldr dia plg seminggu sekali. Tetapi sekalinya dirumah bukannya ada waktu sama keluarga tetapi dia asik nongkrong dan kalo saya ingatkan untuk kasih waktu sama keluarga dia marah, padahal dia kalo kerja disana gak pernah saya larang-larang untuk berpergian.
Sampai satu ketika, dia izin untuk main bulu tangkis sama temen-temen kantornya saya izinkan, tetapi selesai main bulu tangkis dia blg dia ada acara makan-makan diteraktir temannya. Ternyata itu acara ulang tahun saya izinkan, yang membuat saya jadi marah adalah yang memberi suprise itu dia. Dia yang membawa kue ketemennya sedangkan temannya itu perempuan. Saya marah saya kesal karna dia tidak pernah melakukan hal tsb kepada saya, dia selalu malu ditempat umum, tetapi untuk suprise in temennya di cafe bajawa dia tidak malu dan dia lakukan ke perempuan lain. Saat saya marah dia blg saya egois katanya padahal dia hanya makan-makan, dan saya berlebihan. Saya blg dia salah karna begitu keperempuan lain, tapi dia bersikeras kalo yang salah itu saya sampai dia membandingkan dengan acara resmi kantor saya, padahal disitu emang acara makan-makan resmi dari kantor. 
Sampai saat ini dia tidak ada meminta maaf, malah membuat status-status yang berisikan memojokkan saya, Mohon bantuannya untuk menghadapi suami seperti ini harus bagaimana? karena setiap ada masalah dia selalu memojokkan saya. Sampai akhirnya harus saya yang meminta maaf dan memperbaiki suasana, sedangkan saya ingin dia belajar kalo yg dia lakukan itu salah dan tidak mengulanginya lagi. 

1 Answers
Dwinta Oktavilani Staff answered 8 months ago

Halo Kak Rizki Dhabia, apa kabar Kak?
Senang rasanya Kakak bisa bercerita bersama kami dan terima kasih Kakak mau bercerita terkait kehidupan Kakak.
Apakah sebelumnya hal ini sudah dibicarakan oleh suami Kakak terkait keresehan Kakak selama ini?
Ada baiknya kita sharing dulu dengan suami terkait hal Kakak rasakan selama ini, mungkin saja suami Kakak tidak mengetahui perasaan Kakak yang sebenarnya.
Untuk sharing bisa nunggu mood Kakak dan suami baik dulu baru coba ajak suami berbincang sambil di masukin candaan dan manja ke suami Kakak agar perasaan cinta Kakak dan suami Kakak muncul Kembali seperti awal bertemu setelah itu Kakak bisa berbicara serius dan buat kesekapatan bersama suami Kakak terkait hal waktu, membatasi interaksi dengan lawan sejenis (sejawarnya) dan yang ingin Kakak sepakati bersama suami Kakak.
Dan Kakak boleh beri saran untuk jalan-jalan keluar selain ketempat wisata bisa ketempat makan didekat rumah, untuk mencari suasana baru. Kakak juga bisa menyibukan diri agar lebih produktif dan meningkatkan skill Kakak. Terakhir jangan lupa kita selalu berdoa kepada Tuhan Yang Esa, bahwasanya pemilik hati adalah sang pencipta alam semesta. Jadi Kakak bisa curhat saat Kakak beribadah karena emosi dalam diri Kakak harus dikeluarkan agar Kakak tetap sehat dan makin kuat mental Kakak.
Semangat Kak, Kakak pasti bisa melewati lika-liku pernikahan Kakak bersama suami Kakak. Aku harap Kakak bisa kembali harmonis.