Sebenernya pengen cerita tapi bingung mau cerita kesiapa, pengen nangis sekenceng kencengnya Hallo sya R ingin cerita sya dri dlu berusaha mendem perasaan sedih sya dari org tua yang sering ribut bahkan dari kondisi saya sendiri. Gara gara kelamaan mendam perasaan sedih ini saya hampir gila, saya berusaha buat bunuh diri rasa ingin mengakhiri hidup terus terusan ada diotak saya. Saya pengen ada org org yang peduli dengan saya Yang mau dengar keluh kesah saya. Saya cape kalau hidup terus terusan begini
Halo, kak, terima kasih ya sudah mau menghubungi kami dan mau berbagi cerita, kak. Sebelumnya, kami harap kondisi kakak dan hubungan kakak dengan orang tua kakak sekarang sudah jauh lebih baik ya, kak.
Sebelumnya, aku turut sedih dengar cerita kakak. Kakak pasti udah berusaha sedemikian mungkin untuk sampai ke titik sekarang ya, kak? Makasih ya, kak, sudah mau bertahan sampai saat ini. Aku harap masa-masa sulit kakak sudah berlalu ya, kak.
Terkait orang tua kakak, tidak ada hal lain selain beradaptasi dengan perilaku mereka, kak. Karena pada dasarnya, kita ngga bisa mengontrol orang lain, kak. Namun, coba kita fokus ke diri kakak ya, kak. Sebelumnya, aku mau nyampein kalo hal tersulit dalam beranjak dewasa memanglah tentang ‘berkurangnya tempat cerita’. Aku yakin, sebenarnya banyak orang di sekitar kakak, tapi sayangnya tidak semuanya ‘mau’ dan tidak semuanya ‘bisa dipercaya’, bahkan belum tentu mereka semua adalah ‘tempat yang nyaman’ bagi kita. Sama perihalnya dengan orang tua kakak, lagi-lagi kita tidak bisa mengontrol orang sekitar kita.
Mungkin ada beberapa alternatif yang bisa kakak lakuin daripada bercerita dengan orang lain. Contohnya, seperti journaling atau menuliskan perasaan apapun yang kakak alami. Ini bisa dilakuin di notes HP atau di buku harian, kak. Atau cara paling damai adalah dengan curhat ke Tuhan, kak. Anggap saja Tuhan sebagai teman bicara kakak, yang paling mengerti kakak, dan yang paling menerima kakak apa adanya, serta yang selalu ada 24/7.
Kalau cara 1 arah seperti di atas masih kurang bagi kakak, mungkin kakak bisa coba bercerita dengan orang random, kak, yang selalu menyambut kehadiran kakak. Contohnya mungkin bisa seperti abang penjual bakso langganan kakak, ibu penjual sayur langganan kakak, atau tukang salon favorit kakak, atau bahkan siapapun itu, kak. Ohiya, ada juga aplikasi buat ngobrol loh, kak. Contohnya kayak Walkie Talkie yang bisa kakak download di Playstore. Dan lagi, di website ini juga tersedia admin Teman Bicara yang bisa kakak hubungi via WhatsApp, kak.
Ke depannya, kalo memang ada cerita/masalah, jangan bergantung sama orang-orang yang kakak anggap bertanggung jawab sama kebahagiaan kakak ya, kak. Cukup cari momen, tempat, dan orang yang tersedia saat itu, dan ciptakan kebahagiaan kakak sendiri ^^ Aku yakin kakak pasti bisa. Kalau memang suatu saat, masalah kakak terlalu berat, coba cari psikolog/konselor yang dapat dijangkau ya, kak. Baik online ataupun offline, kak.
Semangat dan semoga kakak menemukan kebahagiaan kakak selalu ya, kak! ^^
– Tim Tanya Konselor