apakah-saya-pantas-untuk-hidup

Tanya KonselorCategory: Psikologiapakah-saya-pantas-untuk-hidup
Nurulfadhilah Fajriani asked 1 year ago . Client detail : female, 19-24 y.o

halo saya seorang anak tengah dari 3 bersaudara, dari kecil sya selalu mendengar perkataan bahwa sya lebih hitam dari kakak dan adik saya. kakak saya selalu di banggakan dengan wajah yang rupawan dan prestasi yang sempurna, kakak saya seorang atlet dia sempat menjadi juara 2 porda, medali yang dia miliki terpajang sangat cantik di ruang tamu kluarga beserta dengan pencapaian2nya selama ini. adik saya lulus di SMA favorit yang mementingkan pendidikan dan diterima di sekolah khusus. di saat bersamaan saat itu saya gagal di sbmptn dan snmptn tapi karena satu dan lain hal saya dapat menggunakan jalur prestasi untuk berkuliah di salah datu univ kesehatan, tapi hal itu tak sebanding dngan adikku yang berhasil masuk ke SMA tersebut. 3 tahun belakangan ini kakak ku dan prestasi dan pencapaiannya yang tidak hanya di banggakan di keluarga inti saja tapi oleh seluruh keluarga besar dan adik yang di usahakan untuk diberikan perhatian karenan beratnya beban belajar di kelas khusus tersebut, saat saya berhasil menyelesaikan wisuda diploma saya, saya merasa sngat senang karena merasa di akui di kampus sebagai mahasiswa lulusann terbaik di prodi saya yang menyebabkan orang tua saya duduk di barisan paling depan saat wisuda, saya juga merasa senang karena orang tua saya seperti sangat bangga pada saya. tapi ternyata hal itu hanya berlaku di hari itu, keesokan harinya mereka di sibukkan oleh adik yang ingin masuk univ dan kakak yang dimutasi ke daerah sebelah oleh kantornya. saya dapat memaklumi hal itu,,, kampus saya membrikan penghargaan berupa sertifikat yang di bingkai cantik, sesampainya dirumah ternyata itu tidak sebanding dengan medali yang sudah kakak saya dapatkan, sertifikat itu di biarkan berdebu di atas meja dan tidak pernah sekalipun dilirik. akhirnya saya mengambil inisiatif mengambilnya dan menggantungnya di kamar saya sndiri, saya tidak memiliki foto kelulusan karena selalu di undur sampai akhirnya tidak ada kenangan dengan keluarga mengenai hari kelulusan itu, sampai saat ini saya merasa tidak berguna karena adik saya kuliah, kakak yang bekrja dan saya yg tinggal dirumah menjadi beban bagi mereka, saya berusaha melakukan pekerjaan rumah agar saat orang2 pulang rumah sudah bersih dan rapi, ternyata saat semuanya pulang saya belum melakukan pekerjaan dengan maksimal entah karena lupa menyapu teras, lupa mengunci pintu, atau tertidur saat orang-orang pulang dari berkegiatan, seolah-olah apapun yang saya lakukan sebenarnya adalah kesalahan. saya berfikir, jika saya mati apakah akan menjadi duka atau kebahagian? mngkin di hari pertama hanya ada duka yang menandakan kalau mereka adalah manusia yang memiliki hati nurani, tapi setelah nya mereka akan bersyukur karena berkurangnya anak yang harus mereka tanggung. jika melihat semua kerabat dan teman teman saya sepertinya tidak akan ada menangis berhari-hari seperti orang pada umumnya karena mereka hanyalah bersedih sebagai bukti bahwa mereka manusia. saya merasa bahwa ini adalah hal yang benar setiap malam selalu terulang, sehingga membuat saya bimbang apakah saya pantas untuk hidup?

1 Answers
Dwinta Oktavilani Staff answered 9 months ago

Halo Kak Nurul, apa kabar Kak?
Sebelumnya aku ucapkan terima kasih yaa Kak, Kakak mau berbagi cerita Kakak yang menurut ku Kakak sangat hebat dan luar biasa.
Mungkin kalau aku boleh beri saran Kak, ada baiknya kita fokus terhadap diri kita sendiri. Membedakan diri kita dengan orang lain atau pun keluarga sendiri akan menambah pikiran kita sendiri dan itu sangat mengganggu Kak.
Memang merasa tidak di perhatikan adalah hal yang membuat kita merasa tidak berguna dan tidak dianggap, tapi itu sebenarnya hanya di pikiran saja Kak.
Baiknya kita bisa coba alihkan perasaan kita dengan apa yang menjadi fokus kita yaitu ibadah. Dalam doa Kakak bisa curhat mengenai perasaan Kakak yang saat ini kakak rasakan. Hal ini dapat membantu Kakak untuk meluapkan emosi dan perasaan yang sedang Kakak rasakan. Dan Kakak bisa ubah mainset Kakak, kalau bentuk apreasiasi terbaik adalah cukup dari diri kita sendiri. Apresiasi dari orang yang kita sayangi adalah bonus.
Perlu banget kita syukuri bahwa sesungguhnya kita ini hebat dan pantas untuk melanjutkan diri kita ke hal yang lebih penting dan positif. Banyak hal-hal yang perlu kita fokuskan Kak. Aku yakin Kakak bisa karena Kakak Hebat dan Luar Biasa. 🙂Â