apakah ini dalam sebuah hubungan toxic atau tidak?

Tanya KonselorCategory: Remajaapakah ini dalam sebuah hubungan toxic atau tidak?
027_Fadia Adilah Maharani asked 3 years ago . Client detail : female, 16-18 y.o

Saya sedang menjalani hubungan asmara. Awalnya saya tidak mengerti seperti apa yg di katakan hubungan toxic itu. Tapi setelah saya menjalani hubungan saya, sepertinya hubungan kami mengarah ke hubungan yg toxic. Dia yg emosian dan tempramental. Dia selalu berkata kasar ketika sedang emosi, dia selalu berbicara dgn nada tinggi, dia yang egois, tidak mau mengalah, dan tidak pernah salah. Awalnya sy merasa saya mungkin blm menyesuaikan dgn sikap dia. Tapi setelah saya mencoba menyesuaikan tidak ada hasil apapun. Sampai sekarang sy sangat ketakutan setiap kali dia Sdh mulai berkata dgn nada tinggi, kata-kata dia selalu membekas dlm ingatan saya dan menyiksa batin. Saya sempat marah ketika dia marah marah dan berkata kasar dgn saya hanya karena persoalan saya yang berbicara sambil berbisik ketika telfonan dgn dia. Dia yg tidak suka saya berbisik, tapi situasi saya tidak memungkinkan untuk saya berbicara seperti biasanya. Dan ketika saya mencoba mengulik permasalahan itu dgn bertanya “apakah kamu tidak memikirkan perasaan saya ketika kamu bentak dengan nada tinggi seperti itu? Apakah kamu tidak kasihan?” Saya pikir dia bakal minta maaf dan merasa bersalah, tapi nyatanya tidak. Dia hanya malah balik marah kepada saya dan dia mengatakan kepada saya kalau saya banyak tanya. Tolong bantu. Lelaki seperti apa ini? Saya jujur tersiksaa
 
 

1 Answers
Anggraini Eka Surya Staff answered 3 years ago

Halo Fadia, sebelumnya
saya senang dengan terima kasih kamu sudah website ini.
Berdasarkan cerita singkat yang kamu sampaikan kamu sedang dalam keadaan tidak nyaman, tersiksa dan kecewa. Sebelum kita membahas fase kasus yang kamu alami akan saya jelaskan secara singkat apa sih yang dimaksud dengan toxic relationship adalah sebuah hubungan yang menggambarkan bahwa hubungan itu tidak sehat yang berdampak buruk bagi keadaan fisik dan psikis seseorang yang sedang mengalaminya.
Pertanyaan dari kamu adalah apakah hubungan yg kamu jalani adalah hubungan yang toxic? Oke, kita telaah dulu ya tanda-tanda toxic relationship (Alodokter.com) selalu
dikontrol oleh pasangan
Sulit untuk menjadi diri sendiri
Tidak mendapat
dukungan selalu dicurigai dan dikekang
Sering dibohongi
Menerima
kekerasan fisik Diperlakukan tidak baik
Menerima kekerasan fisik/verbal
Berdasarkan tanda-tanda di atas apakah kamu merasakan atau bajakan mengalami salah satu tanda-tanda toxic ? Kamu merasa sedang dalam hubungan yang toxic karena sering menerima kekerasan verbal, jadi sasaran emosinya bahkan egois dan selalu disalahkan. Dengan kata lain kamu sedang dalam keadaan “tidak nyaman” dan “sedang tidak baik saja”. Pada dasarnya hubungan yang seharusnya adalah ada perasaan saling mencintai dan menyayangi, dimana ketika seseorang mampu mencintai pasangannya maka dia tahu bagaimana cara memperlakukan pasangannya.
apakah selama ini fadia sudah berkomunikasi dengan hal-hal tersebut kepada pasangan ? Apakah kamu pernah mengungkapkan kepada dia terkait perilaku dia yang membuat km tersiksa secara karena psikis kata menyakitkan dan membuat km tidak nyaman? Diperlakukan kurang menyenangkan oleh pasangan sendiri memang menyiksa diri sendiri.
Tidak ada salahnya jika kamu berusaha berkomunikasi setiap masalah, atau hal-hal yang membuat kamu tidak nyaman dengan pasangan. Satu sama lain bisa saling berkomunikasi kendala satu sama lain dengan tujuan untuk memperoleh jalan tengah sehingga satu sama lain tidak ada hal-hal yang disembunyikan sehingga menjadi sumber tekanan untuk masing-masing. pasangan kamu suka marah ? Apakah memang karakternya seperti itu ? Atau justru kamu yang memicu amarahnya semakin membabi buta karena dia berada dalam rasa tidak nyaman sehingga emosional parah ? Semuanya Akan Jelas, jika Anda mencoba untuk mendapatkan komunikasi.
Fadia merasa tersiksa?
Apa yang fadia harapkan dari hubungan ini ?
Sampai mana batas fadia bisa bertahan ?
Semua masalah atau apapun yang terjadi dalam diri kamu yang mampu menentukan batas “kesanggupan” hanya diri kamu sendiri ? Mau sampai kapan fadia bertahan dengan perasaan tersiksa? Saya yakin fadia mampu menemukan jalan keluar dari keadaan kamu saat ini. Tetap tenang dan tentukan mana yang terbaik untuk diri kamu sendiri. Sebelum kamu mencintai orang lain maka kamu harus mencintai diri kamu sendiri.
Salam Bahagia dari Kami
Tim Peduli Remaja Indonesia