apakah aku baperan ?

Tanya KonselorCategory: Masalah Keluargaapakah aku baperan ?
HAI asked 1 year ago . Client detail : female, 25-30 y.o

hy .
aku seorang istri dan ibu dari 2 anak , usia pernikahan sudah 9 tahun dan masalah aku dan suami masih sama yaitu terbayang mantan , suami aku masih suka stalking mantan dan teman lamanya . 2x ketauan dan itu cukup buat aku hancur dan sempat mati rasa sama dia . tapi aku mencoba menerima karena aku pikir semua suami akan sama . bisa sesekali kembali memikirkan mantan dan teman lamanya .
sampai dengan malam ini aku menemukan suami aku stalking teman lamanya , emang mereka tidak bisa bertemu karena beda negara tapi dengan saling telpon aku rasa sudah cukup membuat memori lama akan keingat lagi .
aku gk tau kenapa rasanya yg kali ini menurut aku biasa aja , tidak sesakit ketika menemukan kesalahan yg 1 dan 2 , aku cuma pengen suami fokus jalanin pekerjaan dan rumah tanggannya apakah egois ? pengen nangis tapi gk bisa .. wkkk 

CERAI satu kata yang aku sangat takutkan , aku harus memikirkan anak-anak aku kedepannya tapi dengan mental seperti ini apa aku bisa menjaga mood baik di balik hancurnya moodku ? 

aku bingung cerita sama siapa , hubungan dengan pertemananku hanya bagian senang-senang , aku punya suami yg sangat menampung cerita ku baik dan buruk tapi aku di hancurkannya !! 

1 Answers
Felicia Silalahi Staff answered 11 months ago

Halo, kak! Terima kasih ya sudah mau menghubungi kami dan mau berbagi cerita kakak disini ^^ Aku harap keadaan kakak sekarang sudah jauh lebih baik yaaa.
Aku paham gimana rasanya jadi kakak, karena kebetulan aku juga pernah ada di posisi yang sama –tapi bedanya, saat itu aku cuma di tahap pacaran. Kakak termasuk hebat karena masih bisa bertahan sampai saat ini. Di tahap pacaran aja, rasanya sakit dan bingung banget apakah harus memaafkan dan lanjut menjalin hubungan atau ikhlaskan dan selesai. Apalagi jika sudah menikah dan bahkan sudah memiliki anak-anak, rasanya tidak ada jalan untuk putar balik. Jadi, jangan sebut diri kakak baperan ya, kak. Karena pada dasarnya, stalking mantan ketika sudah memiliki pasangan hidup bukanlah hal yang normal maupun wajar.
Aku izin sampaikan beberapa langkah/cara untuk ‘mencoba’ perbaiki kondisi kakak ya, kak.
Yang pertama, kakak bisa komunikasikan hal ini dengan suami kakak. Sampaikan perasaan kakak bahwa hal tersebut menyakitkan bagi kakak. Cara penyampaiannya sebaiknya ketika suasana lagi baik ya, kak, jangan di tengah emosi marah. Dan pastikan nada bicara kakak tetap tenang. Sakit, pasti sakit, kak. Tapi miliki visi/tujuan untuk memperbaiki hubungan kakak ya, kak. 
Yang kedua, kakak bisa libatkan pihak ketiga. Sebenarnya, boleh teman dekat yang saling kakak dan suami kakak kenal ataupun keluarga. Namun sebaiknya memang keluarga, terlebih orang tua kakak –yang mana dari pihak yang dirugikan. Lagi-lagi, sampaikan dengan baik dan jangan emosi atau terlalu menjatuhkan suami kakak. Cara kedua ini sebaiknya hanya dilakukan jika yang pertama tidak berhasil ya, kak. Agar permasalahannya tidak terlalu meluas.
Yang ketiga, jika memang suami kakak merasa tidak bersalah sama sekali, kakak boleh datang ke tenaga profesional di bidang psikologi, kak. Sampaikan perasaan kakak dan sampaikan juga jika memang suami kakak tidak merasa bersalah. Umumnya, psikolog akan membantu dengan mengadakan konseling juga terhadap suami kakak. Dan hasilnya, nanti suami kakak mendapat insight baru atau tercerahkan.
Mungkin sekian, kak. Semangat selalu ya, kak. Kalau kakak terlalu lelah memikirkan atau overthinking dengan suami kakak, cukup fokus ke anak-anak kakak saja ya, kak. Mereka membutuhkan kakak lebih dari yang kakak sadari ^^  Oleh sebab itu, kuat-kuat ya, kak. Cari kegiatan lain yang menyenangkan bagi kakak. Gapapa kalau itu sekadar ketemu teman-teman kakak, atau pergi makan keluar bareng kedua anak kakak, atau bahkan nonton film/drama favorit kakak di rumah. Kakak harus tetap senang biar anak-anak kakak juga bisa merasa senang, okey kak?
Bahagia selalu, kak! <3
 
– Tim Tanya Konselor