stress.

andrea asked 5 years ago . Client detail : , y.o

Kak, kadang aku suka stress sendiri karena sifat orang tua ku. Sifat mereka terkadang sangat kelewatan yang sekarang membuat ku berpikir aneh-aneh yang negatif tentang apa yg telah mereka katakan padaku. Sekarang walau aku sakit atau yang lain, aku gak mau memberi tahu orang tuaku. Reaksi mereka justru lebih menyakitkan. Tidak ada perhatian sama sekali. Tapi saat mereka tidak tahu aku sakit, pasti aku dipaksa utk kerja yg membuat ku semakin lemah. Mulut mereka juga pedas. Sampai kadang aku mulai pikir kalau aku itu yg seperti mereka katakan. Mereka hampir tidak memiliki suatu perasaan. Terima kasih kak. segitu dulu. hehe

1 Answers
faradilah Hanum Staff answered 4 years ago

Hai Andrea, sebelumnya, Saya minta maaf ya karena baru bisa membalas curhatan kamu sekarang.
Jika boleh tahu, apakah kamu tulang punggung bagi keluarga? Karena jika melihat dari cerita kamu, hanya kamu yang bekerja. Terkadang, dalam keluarga seringkali terjadi misskomunikasi dan hal tersebut dapat menyebabkan renggangnya suatu hubungan atau prasangka. Yang kamu alami tentu tidak mudah. Mengingat berada dalam keluarga yang tidak mensupport kita adalah hal yang berat. Saya tidak tahu secara detail apa yang menyebabkan orangtua kamu bertindak demikian. Apakah kamu anak tunggal?
 
Dalam kondisi ini, sikap perlakuan dan perkataan kurang menyenangkan dari orangtua menjadi kekerasan emosional yang sangat membekas di hatimu. Tentu saja hal ini sangat tidak sehat karena jika tidak diubah polanya, maka hal negatif yang kamu alami dan rasakan bisa diturunkan dan terbawa hingga dewasa. Bahkan bisa jadi akan turut membentuk sikap dan perilakumu terhadap  anak-anakmu kelak. Jadi, di sinilah peran pentingmu sebagai agen perubahan atau istilahnya untuk mengganti situasi dan kondisi yang ada atau menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. Mungkin bukan hal mudah, tapi tenang kamu pasti bisa kok.Berikut ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan,
 

  1. Jalin hubungan dan bicarakan baik-baik.

Mengingat orangtua sering menyalahkanmu, awalnya mungkin sulit tapi jangan sampai kamu menjauhi mereka. Cobalah berusaha untuk memposisikan dirimu menjadi mereka dan memikirkan berbagai masalah yang mungkin saja sulit mereka atasi sehingga menimbulkan tekanan besar dan kekecewaan yang akhirnya dilampiaskan kepadamu. Tanyakan pelan-pelan alasan orangtua berperilaku buruk padamu. Saat orangtua menyalahkanmu jangan takut untuk bersikap tegas dan membela diri. Sampaikan bahwa kamu sudah cukup dewasa sehingga berhak menyampaikan pendapat dan mendapat perlakuan baik. Tapi ingat ya, tegas bukan berarti menggunakan nada tinggi jadi tetaplah bersikap tenang. Sikap arogansi hanya akan memperburuk keadaan, jadi hindari dan tetaplah bersikap sopan saat mereka masih memberikan respons negatif. Jika belum berhasil, jangan menyerah untuk mencoba lagi. Mereka hanya butuh waktu untuk menyesuaikan cara berkomunikasi yang baik denganmu.
 

  1. Cari support system yang positif

Jika kamu memiliki saudara, akan lebih baik bagi kamu, karena mungkin kamu bisa mendapat dukungan darinya. Namun jika kamu hanya memiliki orangtua saja, dan merasa sangat tertekan dengan situasi yang kamu alami, saran saya, kamu perlu untuk berada dalam lingkungan yang baru. Kamu bisa untuk sementara waktu memilih tinggal terpisah dengan orangtua.  Dan berada dalam lingkungan pertemanan yang baru dan supportif untuk kamu. Terpisah di sini dalam arti tetap minta izin dan sepengetahuan orangtua, jadi bukan minggat ya hehe… seperti di awal tetap sampaikan alasannya dengan cara yang baik.
Meskipun seringkali keluarga bisa menjadi kekuatan maupun kelemahan terbesar dari diri kita, Namun, tidak ada salahnya untuk memulai ikatan yang lebih kuat selain dari keluarga. Misalnya pertemanan di lingkungan kerja kamu, atau teman sekolah kamu dulu. Maupun pertemanan baru, misal dari kegiatan volunteer yang kamu ikuti atau perkumpulan tertentu. Seringkali, jalan terbaik ketika kita tidak bisa menghandle keadaan yang negatif disekitar kita, adalah mencari keadaan baru yang lebih baik.
 
3. Alihkan pikiranmu ke berbagai hal positif
Jangan biarkan orang lain mendefinisikan dirimu, termasuk orangtuamu sendiri. Kamu adalah kamu, dan punya jalannya sendiri. Masalah dengan keluarga memang tidak bisa begitu saja dialihkan, namun kamu bisa mengurangi dampak negatifnya dengan berfokus pada banyak hal lain dan lingkungan baru yang mendukung. Mempelajari banyak hal baru dapat mengalihkan fokus pikiran negatif menjadi lebih positif.
Stress berasal dari pikiran, sehingga yang perlu kamu kendalikan adalah pikiran kamu. Bukan dengan memaksa untuk berpikir positif, namun dengan cara mengubah lingkungan kamu, sehingga secara otomatis pikiranpun ikut berubah. Jika kamu berada dalam keadaan dimana hari-harimu rasanya hanya terfokus pada masalah orang tua, maka kamu harus segera beralih pada kegiatan yang menyibukkan kamu. Jangan biarkan pikiran kamu berfokus pada masalah itu, karena jika kita biarkan berlarut-larut, maka semakin besar kita berasumsi negatif pada keadaan yang kita alami, dan hal itu secara otomatis menjadikan kita pesimistis dalam hidup.
 
4. Simple selfcare saat stress
Luangkan waktu untuk relaksasi, terutama saat kamu berada dalam situasi penuh tekanan dan membuatmu ingin meledak. Untuk beberapa saat, kamu perlu me-refresh dengan mengatur nafas. Caranya sederhana, cari tempat tenang kemudian pejamkan mata dan hitung sampai sepuluh sambil menarik nafas panjang pada setiap hitungan. Hal tersebut bisa menenangkan otak yang memanas. Ulangi beberapa kali hingga otak kita benar-benar relaks. Dilanjutkan dengan mendengarkan musik yang menenangkan juga dapat membantumu mengatur kondisi emosional.
Kamu bisa cerita terus disini, atau melalui whatsapp Peduli Remaja Indonesia. Kami akan berusaha untuk membantu kamu.
 
-tim tanya konselor-