pasangan

maria paskalina asked 4 years ago . Client detail : female, 19-24 y.o

entah aku gak tau apa yang sebenernya aku rasain sekarang, bingung sama keadaan. tahun ini menginjak 7th kebersamaan, dia orang yang baik. tapi entah kenapa ditambah nya umur kebersamaan ini aku ngerasa gak ada tanda-tanda kemajuan atau planing kedepan nya, ya aku tau saat ini emang ekonomi kami sedang tidak baik2 aja. tapi jujur kadang aku berfikir, sering kali aku bohong ke ortu untuk minta uang untuk kebutuhan kami. sampai detik ini aku selalu mikir untuk kebaikan kami dan aku yakin kami bisa bangkit dan berubah untuk lebih baik.
jujur aku bingung gimana deskripsikan kondisi hati saat ini. ingin pisah dan nenangin diri sendiri dulu tapi aku takut kesepian, karna aku tipikal orang yang gak bisa kalau gak ada pasangan. tapi kalau di lanjut terus mau sampai kapan akan ada perubahan dalam hubungan ini.
udah berapa kali aku berusaha jualan online dengan harapan bisa bekerja bersama, tapi kenyataan yang terjadi dia hanya menyuport saat-saat awal aja, pernah ku bilang kalau aku orang yang gampang nyerah, aku butuh sosok orang yang bener2 suport aku, yahh aku tau dia emang bukan basic nya di jualan, tapi setidak nya dia suport aku aja.
sering kali aku harus berantem sama cwe lain untuk rebutin dia, bahkan mungkin aku sudah gak punya harga diri lagi. sekali aku melihat dengan mata kepala ku sendiri dia selingkuh, dan itupun masih aku yang disalhkan karna berantem sama selingkuhan nya.
akhir-akhir ini aku ngerasa kacau banget, ya aku tau sekarng hanya dia yang kerja dan aku belum kerja lagi, tapi aku masih berusaha untuk gmna caranya dapat uang buat bantu dia untuk kebuthan sehari2 nya kami, ya kami sudah tinggal satu rumah. bahkan aku sering bohong minta duit ke ortu untuk kebuthan kami, sedih bangt se rasanya tapi yang ada dalam pikiran hanya aku sayang dia..
setiap pulang kerja, hp yang paling utama, bahkan makan pun tetap hp, aku minta tolong pasti gak akan pernah sempurna karna yang ada dalam pikiran nya cuman hp. sedangkan aku masak beres2 rumah bisa lepas dari hp. kadang aku lagi banyak pikiran, pingin banget sharing ke dia tapi.. jangankan sharing, baru mulai ngobrol aja dia sudah jatuhin mental aku.
aku jadi takut dan lebih menyaring apa yang akan aku ceritakan ke dia supaya mental aku gak terus2an jatuh. capek banget emang rasanya, tapi balik lagi aku sayang dia, dan perjuangan kami sudah sampai sejauh ini, ngomongin keluarga aku paling durhaka sama ortu ku sendiri. hanya karna lebih memilih dia.
setelah makan malam kembali ke hp lagi, kemudian tidur, besok bangun kerja. seterusnya bgtu.
di umur segini aku bukan hanya butuh sosok pacar tapi butuh tempat curhat segala apa yang aku rasain. pliss meskipun itu hal yang gak kamu suka setidak nya dengerin aja, aku gak butuh butuh masukan atau solusi kalau aku gak minta, aku hanya butuh orang buat dengerin aku cerita tanpa harus aku takut buat cerita.
kembali soal materi, dia bilang mau jual motor buat bangun rumah di kampung, apa dia gak inget angsuran motor itu aku juga ikut angsur, kami bagi dua dlu aku yang bayr kos dia yang bayar angsuran motor. gak ada kontribusinya kah aku,
aku bosan kalau hanya gini-gini aja, aku sudah berusaha buat konten2 di ig supaya ada penghasilan masuk, aku cuman minta dia buat editin foto aku aja buat rapiin feed aku, ya hanya jawaban aja yang ya, kalau aku gak terus2an kejar dia gak akan deh inisiatif dari dia. aku juga capek kalau harus aku yang inisatif terus dalam semua hal.
bahkan dalam hal doa dan gereja aja dia gak ada inisiatif buat ayok kita dekatkan diri ke Tuhan. selalu aku yang ajak ayok ke gereja bareng. aku bener2 cpek tapi aku enggan buat akhiri hubungan ini.
dia baik perhatian dan gak pernah sampai detik ini main tangan ke aku. yang aku suka dari dia ketika kami marahan dia yang selalu minta maaf meskipun aku yang salah. aku selalu membanggakan dia depan teman2 dan saudara aku bahkan ke orang yang baru aku kenal. karna apa bgtu ya karna begitu bangganya aku punya dia.
aku selau berdoa sama Tuhan,. ‘Tuhan pasti sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kami berdua menjadi lebih baik lagi’
ya hanya aku yang berdoa demikian. dan kata2 itu yang selalu aku pegang sampai aku gak mikirin diri aku sendiri, mental aku, dan semuanya.
aku gak tau lagi mau gimana. sudah sejauh ini kami berjalan.

1 Answers
Anggraini Eka Surya Staff answered 3 years ago

Hallo Maria terimakasih ya sudah cerita ke kami
kalau memang tujuan dari hubungan kalian ini menikah, coba di perhatikan persiapan pernikahannya,
 “Marriage Preparation Not Married Preparation”, seperti :
1. Persiapan Mental
2. Persiapan Sosial
3. Persiapan Peran
4. Persiapan Usia
5. Persiapan Finansial
apakah sudat terceklist dan bagian mana yang belum dan harus di diskusikan dengan pasangan..
 
kemudian coba di perhatikan juga, apakah sudah terceklist seluruhnya di bagian “Dengan Siapa Aku Menikah?”
– Kehidupan Impian
– Kriteria
– Realistis
– Memantaskan Diri
– Berpegang pada kriteria
 
Apakah itu semua sudah di bahas dan sudah ada di diri pasangan kamu?
 
di diskusikan juga dengan pasangan apa emosi dominan dan sifat bawaan masing masing dari kalian
dan juga di bahas apakah innerchild, luka – luka masa lalu, kebutuhan – kebutuhan psikologis dia masa lalu 
atau di masa kecil kalian yang belu selesai sehingga berdampak pada kehidupan saat ini..
 
Saling mencari tahu Love Language dan Apologize Language kalian.
dan diperhatikan, di dsikusikan kembali apakah pola komunikasi yang digunakan selama ini sudah efektif?
itu juga berpengaruh terhadap hubungan..
kalo memang selamai ini komunikasinya kurang efektif, coba mengganti dengan komunikasi efektif
yaitu dengan komunikasi I – Message (Aku Merasa)
Rumus : “Aku ngerasa (insert emosi) — ketika kamu (insert perilaku) — karena (insert alasan) — 
lebih baik lagi kalo (insert solusi) —
 
hal – hal di atas sangat berpengaruh terhadap hubungan kita dengan pasangan, jika memang di rasa perlu dan butuh,
jangan sungkan dan takut untuk pergi ke profesional..
 
Salam bahagia dari kami,
Tim Peduli Remaja Indonesia