Pacaran Dengan Duda

Tanya KonselorCategory: PsikologiPacaran Dengan Duda
meilani alexis asked 5 years ago . Client detail : , y.o

Umur saya 22 tahun, saat ini saya sedang dekat dengan seorang pria yang berumur 35 tahun. statusnya telah bercerai meski belum resmi secara hukum dan berpisah dengan istrinya kurang lebih 6 bulan. Saya kurang tahu apa permasalahan ia berpisah dan bercerai. Awalnya kami hanya dekat sebagai teman, kita keluar bareng dan saya menganggap dia sebagai kakak, lama-lama dia bertanya pada saya apakah saya sayang dengan dia? Saya tidak tahu apakah perasaan ini sayang atau cinta, yang pasti saya nyaman dengan dia, dia mendesak dan saya akhirnya menjawab, iya. Kami pun menjalin hubungan.
 
Kurang lebih sudah 3 bulan kami berpacaran, status saya masih single dan dia telah berumah tangga, tapi setiap kami keluar saya selalu mengeluarkan uang lebih banyak. Selain itu saya juga selalu antar dan jemput dia setiap kami bertemu. Apakah ini pacaran yang sehat? Saya tidak tahan dan mulai bicara dengannya, kemudian setiap kami bertemu dia mulai mengeluarkan uang, tapi saya merasa seperti dijatah sebesar 50rb setiap kami keluar. Cukup nggak cukup uang yg dia bawa itu harus di cukupkan, saya sampai menahan lapar kadang kalau jalan dengan dia, tapi dia tidak mengerti. 
 
Apakah ini hubungan yang sehat? ataukah saya harus mengakhiri hubungan ini? Saya memang bahagia saat bersama dia,, tapi saya bukan dari kalangan orang berlebih. Terkadang saya juga capek kalau harus antar dan jemput dia setiap kita bertemu. Apa yang harus saya lakukan? 

1 Answers
novelita mesah Staff answered 5 years ago

Hai Meilani…
Salam kenal…
Terima kasih sdh berbagi… Maaf memunggu lama utk jawaban kami..
 
Hmm…  problem yg bikin galau yah… 
Coba deh scr kritis dan objektif kita analisa sama-sama, kita timbang positif n negatifnya, kalau hny bergantung pd perasaan qt srg kali salah langkah…
 
Positif:
1. Merasa nyaman, ada pelindung
2. Pny tmn berbagi
3. Pny status “pacar”
 
Negatif
1. Pacar belum resmi bercerai – berisiko ada masalah hukum perdata nantinya
2. Qt tdk jelas alasan konflik rumah tangga pacar – tdk ada keterbukaan 2 arah, pdhl keterbukaan diperlukan dlm suatu hubungan yg dewasa
3. Lelah antar jemput, pacaran sehat take n give nya harus seimbang
4. Pacar cm berkorban nominal uang yg tdk memadai. Sm dg poin nmr 3, take n give hubungan yg sht hrs sepadan
5. Tujuan pacaran tdk jelas. Apakah utk menikah? Sdgkan dy blm resmi berpisah scr hukum. Bs juga nantinya akan dipermasalahkan ortu Meilani. Blom lg tanggungan penjelasa terkait norma sosial di masyarakat.
 
Mnrt saya, negatifnya lbh bnyk drpd positifnya. Smoga sy tdk salah menempatkan nilainya. Boleh Meilani koreksi n analisis sendiri dg konsep ini.
 
Diskusikan jg dg ortu atau pemuka agama yg bs dipercaya. 
 
Namun bila Meilani dan hasil diskusi dg org” terpercaya tsb menunjukkan kesimpulan yg sama, saran sy sebaiknya hubungan ini disudahi krn bukanlah suatu hubungan yg sehat n punya tujuan masa depan yg jelas. 
 
Di umur Meilani ini fokuslah bekerja dan/atau belajar dg baik. Mengejar kecukupan finansial dan kematangan diri sbg perempuan. Hingga smuanya siap, yakinlah Tuhan sdh menyiapkan jodoh yg sepadan di waktu yg tepat utk membangun keluarga sesuai ridho-Nya.. 
 
Semoga membantu dan tercerahkan..
Salam hangat,

dr. Novel