menyaksikan orang melakukan percobaan bunuh diri

Tanya KonselorCategory: Remajamenyaksikan orang melakukan percobaan bunuh diri
aruna asked 4 years ago . Client detail : female, 19-24 y.o

Hai, perkenalkan saja namaku Aruna. aku perempuan. umurku saat ini hampir menginjak 20 tahun. aku merasa hidupku penuh dengan drama para lelaki. kata orang, aku terlalu ramah dan terlalu welcome dengan orang baru sehingga mudah sekali lawan jenis menyukai ku, atau dalam bahasa sekarang adalah mudah baper. padahal aku sama sekali gak pernah bermaksud untuk bikin baper ke orang lain, apalagi orang yang baru ku kenal. aku hanya ingin berteman dan berteman. aku suka mendengarkan orang lain bercerita. aku termasuk pendiam, tapi jika dipancing untuk cerita, aku adalah orang yang lumayan asik. aku mudah memaklumi dan menerima sifat orang, itu yang bikin aku mudah akrab dengan seseorang tanpa memandang apa latar belakangnya.
yuk kita mulai.
aku mulai dekat dengan laki-laki pertama kali ada saat masuk madrasah aliyah, karena pada saat itu aku sudah punya android, berbeda dengan sebelumnya aku gak punya sama sekali bahkan media sosial pun engga saat disaat semua temanku sudah punya. banyak yang mendekati saat itu, entah karena dilihat aku menarik atau baper keasikan bercerita denganku. tetapi, yang betul-betul serius denganku sampai berbulan bahkan setahun lebih adalah saat mulai menginjak bangku kelas 12. lumayan banyak kenangan dan satu-satunya mantan yang aku punya. orangnya kocak dan asik, juga penyabar. berpisah saat kami sama-sama semester 3. berpisah dengan baik tanpa ada masalah, sehingga menjadikan kami sulit move on karena merasa kami baik-baik saja. entahlah mengapa saat itu kami memutuskan untuk berpisah.
pada semester 4 aku berkenalan dengan seseorang lewat media sosial. awalnya dia hanya membalas salah satu story ku, setelah itu kami mulai chattingan. orangnya lumayan asik. beberapa hari kemudian kami tukaran nomor WA. tapi masih tetap berteman. kami sama-sama sibuk dan chattingan jarang banget, bisa dihitung 2 atau 3 kali dalam sebulan. lumayan lama berkenalan setelah sekitar 5 bulan, mungkin ada perasaan saling nyaman dan mulai ingin lebih mengenal satu sama lain. tepat stelah setengah tahun, dia mengungkapkan perasaannya padaku, dan aku menerima saat itu juga. orangnya sangat penyabar, keluarganya broken home dan anehnya ayahnya menyalahkan dia atas msalah keluarg karena dia anak pertama, setelah beberapa bulan kemudian dia tau kalau ayahnya di guna-guna oleh orang lain supaya membencinya. oke lanjut lagi. selain sangat sabar, dia juga seorang tulang punggung keluarga, dia sekolah pondok pesantren, dari SD dia sudah disuruh kerja dan bisa cari uang sendiri, alhasil bahunya tangguh, pekerjaan apa saja pernah dilakukannya sekedar untuk beli buku sekolah dan lainnya. jarang meminta uang, walaupun dikasih tapi dia pasti kena marah sama ayahnya. untungnya ada mamanya dan neneknya yang sangat sayang sama dia. menurutku, dia orang yang dipaksa dewasa sebelum umurnya. banyak beban kehidupan yang menimpanya. teman-temannya juga tidak jarang yang menusuknya dari belakang. semenjak aku mengenalnya lama, aku merasa dia manusia paling kuat yang pernah ku kenal, masalah hidupnya begitu banyak, mulai dari keluarga, teman, pekerjaan, dan lain-lain. aku juga kadang gak begitu mengerti kenapa Allah memberinya ujian yang sangat berat. alhamdulillah dia punya pemahaman agama yang bagus, yang menjadikan dia pribadi yang mudah juga disenangi dan dikagumi oleh banyak orang, termasuk aku.
saat ini hampir setahun setelah dia mengungkapkan perasaannya kepada ku. dan kami sedang ada masalah. oh ya, dia pernah berkunjung ke rumah, sayangnya orang tua ku tidak merestuiku. dia belum mapan dan kami berbeda usia 3 tahun. btw, kami bukan pacaran, cuma seperti teman yang chat tiap hari tapi saling tau perasaan masing-masing. kami juga tidak tinggal satu kota. dia tinggal di kota tempatku merantau untuk kuliah. dia pernah ke rumah ku karena diajak oleh sepupu ku, kebetulan saat itu dia kerja merantau ke kota ku tinggal secara tidak sengaja, dan kebetulan lagi satu tempat kerja dengan sepupu ku.
setelah kami tidak direstui, kami jadi adek kakak gitu, berubah status gitulah. tapi anehnya perasaan sayang kami malah makin menjadi-jadi. kami sesekali bertemu diam-diam, walaupun hanya di depan rumahku karena dia suka mengantar makanan saat orang tua ku lagi kerja.
kembali ke masalah yang tadi. sebelumnya, saat tahun 2020 aku pernah menolak seseorang. ternyata seseorang itu baru-baru ini kembali ke kehidupan ku. ingin membalas dendam dengan menghancurkan hubungan ku yang sekarang, dengan mengkambing hitamkan mantan ku yang satu-satunya itu. kebetulan mantan ku memang belum move on sepenuhnya dengan ku walaupun sudah setahun lebih lamanya berpisah. saat itu masalah rumit sekali. kami berkelahi. aku dan orang spesial di hidup ku itu, dia cemburu berat dengan mantan ku karena dia tau mantan ku belum move on denganku. kelahi hebat benar-benar hebat. dia gak pernah cemburu sebesar itu, cuma gara-gara ada orang yang membalas dendam yang memang tujuannya adalah menghancurkan hubunganku. fyi, hubungan ku ini memang seringkali ada orang yang berusaha menghancurkan, banyak masalah menimpa, anehnya kami masih kuat sampai sekarang. hanya di masalah sekarang ini yang benar-benar rasanya hancur.
kami video call malam itu. katanya dia hancur. dia benar-benar cemburu. dia benar-benar sakit hati. aku memita maaf berulang kali, tetapi begitulah sifatnya, dia menyalahkan dirinya terus-terusan. di sela-sela video call, aku tinggal sebentar karena cuci muka, tetapi saat kembali aku liat dia memegang pisau dan mencoba percobaan bunuh diri. aku nangis histeris. aku gak ngerti apa yang dipikirkannya sekarang. aku benar-benar kalut. pikiranku kacau. aku mikirkan banget gimana caranya nolong dia. ternyata dia tersadar, ada cahaya putih di kepalanya, tetapi sayang satu ruas jari pisat menancap diperutnya. dia tersadar dengan cahaya putih itu. kemudian membalutnya. aku menyuruhnya besok pagi untuk diperiksa ke dokter. aku khawatir. rasanya kayak di dalam sinetron atau novel. dan sampai sekarang benar-benar trauma apa yang aku liat dan aku alami. dan aku bertekad gak mau dekat sama laki-laki lagi kecuali langsung serius dan sudah saatnya. cukuplah dua orang lelaki yang sulit move on denganku. aku benar-benar merasa bersalah. keadaannya saat ini masih menganggap dirinya tidak ada yang peduli, padahal aku masih sangat peduli bukan karena kasihan atau apapun, aku memikirkan kesehatan juga mentalnya. dia mengeluarkan uneg-unegnya, semuanya, menghilangkan rasa sabarnya yang selama ini ada di dalam dirinya. dia banyak masalah, dia bilang, dia selalu dapat masalah dari semuanya, temannya, keluarganya, pekerjaanya, sampai masalah perempuan. aku tau ujian hidupnya sangat berat. aku tau selama ini dia berusaha untuk selalu kuat. walaupun dia juga termasuk orang yang sakit-sakitan karena punya tipes stadiumnya yang parah banget, maag yang akut. aku paham dia begitu banyak masalah hidup. tapi aku sama sekali gak membenarkan dia untuk gak ada di dunia ini. dia menganggap dirinya adalah hanya mesin uang di rumahnya. dia menganggap gak perlu ada di dunia, merasa gak ada yang peduli, padahal aku sangat peduli, sungguh. sampai saat ini aku kepikiran dan berusaha menjadi temannya yang selalu ada dan perhatian, yang memberikan pemahaman-pemahaman bahwa dia penting di dunia. karena jujur aku juga gak sanggup untuk kehilangannya di hidup ku.
disaat seperti ini juga aku masih berjuang dengan semester tua kuliah ku. sedang mengurus proposal dan lain sebagainya. aku benar-benar pusing dan stress. dan ini masalah berat yang aku gak tau harus cerita ke siapa. jujur, masih trauma dengan apa yang aku liat pada malam itu walaupun hanya video call. aku masih mau dia untuk terus semangat hidup. doain yaa mudahan aku kuat melewati semua ini. mudahan dia gak kenapa-kenapa. aku selalu berdoa agar dia selalu dilindungi Allah.
terima kasih sudah membaca. aku sayang semua orang yang baik denganku.

1 Answers
Anggraini Eka Surya Staff answered 4 years ago

Halo Aruna
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kamu sudah mau menceritakan apa yang sedang kamu rasakan saat ini
Kita bahas cerita kamu satu persatu ya, setelah saya baca apa yg sudah kamu tulis saya rasa ada beberapa hal yang perlu kita breakdown. Kita mulai dari yang pertama ya,
Sebetulnya sifat ramah itu baik dimiliki dalam konteks kehidupan sosial. Nah kalo konteksnya ramah ke lawan jenis kadang kita susah menerjemahkan sehingga menjadi salah arti bagi lawan bicara kita. Disini aruna harus mampu menciptakan boundaris (batasan) untuk diri kita sendiri, kapan sih kita harus ramah sama semua orang, kapan sih kita harus ramah ke lawan jenis. Karena hal hal ini untuk meminimalisir mengundang lawan jenis jadi “Baper” jangan sampai kata baik kamu untuk menjalin relasi disalah artikan
Pertama masuk madrasah aliyah pertama kali mengenal lawan jenis dan menjalin hubungan setahun kemudian putus. Saya rasa di part ini tidak ada masalah yg berarti, cuma yg membuat km janggal adalah satu sama lain tidak tahu alasan mengapa sama-sama memutuskan untuk berpisah. Hal hal seperti ini yg pada akhirnya kamu berupaya mencari clousure seiring dengan berjalannya waktu kamu bisa ikhlas dengan hadirnya orang baru dihidup kamu.
Nah di part ini kamu sudah mulai membuka hati buat orang yang awalnya km kenal di media sosial dan berujung satu sama lain merasa ada rasa saling memiliki. Latar belakangnya pun kamu tahu dan kamu juga tahu bagaimana karakteristik laki-laki ini. Titik puncaknya dari permasalahan yg terjadi adalah permasalahan yg muncul dan memicu kecemburuan kemudian kamu menyaksikannya percobaan bunuh diri secara virtual. Saya paham betul bagaimana perasaan aruna saat itu. Tapi yg menjadi titik berat buat aruna adalah “aruna berharap laki-laki ini tidak mengulangi perbuatan yg membahayakan itu lagi, aruna lelah dengan semua drama percintaan yg terjadi”. disini aruna adalah orang yang dekat dengan dia, dalam kata lain aruna tahu latar belakang dan kisah hidup laki-laki ini. Sebagai bentuk keperdulian aruna sebaiknya aruna memberikan edukasi kepadanya untuk mencari pertolongan kepada profesional help (bisa ke konselor, psikolog atau psikiater) karena ketika seseorang melakukan perbuatan menyakiti diri sendiri semacam itu harus segera ditangani sesegera mungkin untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
trauma adalah hal yang wajar dialami seseorang apalagi berada diposisi sebagai saksi melihat seseorang melakukan percobaan bunuh diri di depan mata kita. Tapi jangan jadikan trauma yang aruna alami sebagai penghambat dalam kamu berkehiduoan sehari-hari. Aruna butuh bantuan? Segera datang ke profesional help ya.
Disini aruna merasa lelah dengan drama percintaan, tidak ada salahnya ketika kamu rehat sejenak untuk fokus dengan hal-hal yang kamu jalani. Aruna perlu waktu sendiri untuk menetralkan semua keadaan atau emosi negatif yg kamu rasakan saat ini. Dengan kata lain “selesaikan semua segala hal yang berurusan dengan dirimu sendiri”, ketika kamu sudah merasa siap barulah km bisa memulai kembali untuk mencoba menjalin relationship. Akan sangat bijak ketika aruna mampu mengetahui kapasitas diri sendiri, batasan mana yang aruna mampu dan tidak.
Kontrol apapun yang kamu rasakan, pikirkan, lakukan agar kamu tidak terbelenggu di masa lalu kamu yang membuat km trauma. Karena sejatinya yang mampu mengontrol segala hal yg terjadi dalam kehidupan kita adalah “diri sendiri”, tetap semangat ya aruna untuk berjuang handle diri sendiri.
Salam bahagja dari kami
Tim Peduli Remaja Indonesia