Haruskah merelakan impian?

Tanya KonselorCategory: RemajaHaruskah merelakan impian?
Marsha Annisa asked 5 years ago . Client detail : , y.o

Selamat siang kakak-kakak! Kenalin nama aku Marsha, usiaku 17 tahun, dan aku masih duduk di kelas 12 SMA. Akhir-akhir ini aku ngerasain dilema perihal masa depan. Aku udah ngerancang impian sendiri untuk masuk ke UI. Aku gak tau pasti apa motif jelas aku ngotot pengen masuk sana, tapi entah kenapa itu yang selalu aku mimpikan. Dan juga masih banyak hal lainnya selain masuk UI yang ingin aku wujudkan. Aku ngerasa apapun yang ingin aku lakukan selalu terhambat sama izin orang tua. Padahal aku sangat yakin bahwa semua mimpi yang aku rencanakan adalah sarana terbaik buat aku tumbuh lebih baik. Misalnya, mereka ngelarang aku untuk masuk jurusan sastra padahal sastra adalah passion aku dari dulu. Aku juga sempet dilarang masuk psikologi karena mereka berpikir ‘untuk apa?’. Mereka ngeharapin aku masuk kedokteran krn mungkin prospek kerjanya sgt bagus (?). Intinya aku banyak dilarang untuk ngejalanin passion dan segala hal yang jadi minat aku. yang mengherankan, seringkali mereka ngelarang aku ini-itu dengan alasan yang ga jelas dan kurang masuk akal. Aku hampir nyerah sama mimpi-mimpi aku. Tapi ada sisi dalam diri aku yang bilang bahwa ‘aku ga perlu mendengarkan orang lain’ selama aku melakukan hal yang baik pula. Jujur ini bikin sedikit frustasi. Aku sering marah dan tiba-tiba nangis. Aku ngerasa ga bisa cerita hal ini ke siapapun karena ga akan ada yang mengerti. Bahkan disaat aku memerlukan lot of support dari keluarga aku untuk build my future, mereka bahkan ga pernah mau dengerin aku dan mengerti apa yang aku inginkan. 
Aku harap dengan aku menuliskan ini, bakal ada pencerahan tentang sikap apa yang seharusnya aku lakukan. Dengan menulis inipun aku seneng dan lumayan lega ada yang mau ngedengerin suara hati aku.

1 Answers
faradilah Hanum Staff answered 4 years ago

Hi Marsha, makasih karena kamu sudah berbagi disini.

Jika saya menjadi kamu, maka pilihan yang saya lakukan adalah tetap pada impian saya, tidak menyerah dan berusaha untuk mencapainya. Jika kamu yakin itu yang terbaik buat kamu, maka lakukanlah. Dengarkan dirimu karena kamu yang akan menjalaninya, pun konsekuensinya. Setiap pilihan ada konsekuensi, menuruti orangtua mu punya konsekuensi, melanjutkan mimpimu pun juga ada konsekuensinya. Namun pilihlah pilihan yang kamu yakini, karena kamu akan lebih siap menghadapi konsekuensi yang berasal dari pilihan kamu ketimbang dari pilihan orang lain termasuk orang tua kamu.

Ketika kamu akan memilih jurusan, passion bisa menjadi hal yang sangat penting untuk memudahkan kamu dalam menjalani perkuliahan. Saya yakin tidak ada jurusan yang tidak memiliki prospek bagus. Segala hal yang kita lakukan dengan cara terbaik akan selalu memberikan prospek yang bagus untuk kita. Tidak ada jaminan bahwa yang kuliah dokter akan menjadi dokter dan makmur. Tidak ada jaminan pula yang ambil sastra akan sengsara kehidupan setelah kuliah. Jangan salah, prospek sastra maupun psikolog itu benar-benar bagus, hanya saja orang tuamu mungkin belum tahu hal itu.

Ketidaksetujuan orangtua pada keputusan anaknya, seringkali disebabkan karena orang tua tidak ingin kita menderita atau mengambil keputusan yang salah. Sehingga, hal yang bisa kamu lakukan adalah kamu harus meyakinkan orangtuamu bahwa keputusan yang kamu ambil adalah keputusan terbaik. Sampaikan pula jika kamu akan bertanggung jawab pada konsekuensi pilihan kamu. Tentu butuh waktu untuk meyakinkan orang tua kamu, dan butuh waktu bicara yang sering dengan mereka untuk setuju pada keputusanmu.

 

Sebelum mendiskusikan dengan orangtuamu, sebaiknya cari dulu referensi sebanyak-banyaknya tentang jurusan yang kamu inginkan supaya kamu punya bekal argumen yang kuat dan logis ketika menjelaskan kepada orangtuamu. Akan lebih bagus lagi jika kamu melakukan komparasi dengan jurusan pilihan orangtuamu, sehingga kamu punya matriks yang akan menjelaskan berbagai hal positif dan keuntungan jurusan yang kamu pilih. Orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, maka semakin banyak sisi positif dan relevan kemudahan yang kamu tampilkan akan dijadikan bahan pertimbangan dan mereka akan lebih mudah untuk menyetujui pilihanmu.

Saya juga termasuk yang memilih mengejar impian saya yang berbeda dengan keluarga. Namun, jika kamu menunjukkan kesungguhan kamu akan impian kamu, mereka pasti akan luluh dan bangga padamu suatu saat nanti. Jadi jangan menyerah ya,

-Tim tanya konselor-