gelisah

yuni suparmini asked 5 years ago . Client detail : , y.o

Saya yuni, umur saya tahun ini 20 tahun, saya sedang berkuliah di jakarta baru semester 4. Saya punya pacar, pacar saya ada di bali. Saya tipe orang yang agak sulit menemukan teman yang cocok, sampai saat semester 3 saya mulai menemukan circle pertemanan saya. Saya orangnya cenderung perhatian kepda orang yang ada didekat saya dan sayng kepada saya. Hal tersebutlah yang membuat salah satu teman dekat laki2 saya salah menanggapinya. Dia memberikan saya perhatian yang lebih dibanding ke teman2 saya yang lain, namun saya merasa biasa saja karna saya tau dia memng seperti itu ke kebanyakan perempuan. pada saat itu juga, pacar saya agak sibuk, susah dihubungi dan kami juga jarang berkomunikasi. Setelah berlama2 kami malah sempat putus, dan orang tua di doi menganggap saya berselingkuh, padahal saya tidak punya pacar ditempt kuliah saya, hanya teman dekat, mungkin iya pada saat itu emosi saya tidak stbil dan sempat marah ke pacar saya bilang bahwa saya suka dgn orang lain. Tp sebenernya itu tidak benar. Saya mengakui itu salahsaya, saya tidak akan membenarkan atau membela diri saya, karna manusia memang pernah berbuat salah tetpi juga ingin berubah dan perlu kesempatan. Namun berselang beberap bulan, saya kembali pacaran dgn pacar saya karna memng sejatinya saya masih menyayangi dia. Tetapi bagaimana cara meminta maaf kepad orang tuanya? DAn hal tersebut selalu menghantui pikiran saya membuat saya menjadi tidak tenang

1 Answers
faradilah Hanum Staff answered 4 years ago

Hai yun
Sebelum membahas ke orang tua pasangan kamu, apakah kamu dan pasangan sudah tidak ada kesalahpahaman lagi? Saya pikir menjelaskan dengan sebenar benarnya kepada pasangan kamu adalah hal yang lebih dulu perlu kamu lakukan sampai benar benar tuntas, sebelum ke orang tuanya. Hal tersebut akan membantu orang tuanya untuk lebih bisa memhami kamu dari sisi anaknya. Perlu untuk menjalin komunikasi antara kamu, pasangan, dan orang tuanya.

 

Seringkali orang tua tidak terlalu mempan dengan perkataan, namun lebih bisa terbuka dan sadar melalui perbuatan kita. Berikut yang bisa kamu coba lakukan:

 

1. Jelaskan dan minta maaf secara langsung : kamu mungkin perlu mengalokasikan waktu untuk bertemu langsung dengan orangtua pasanganmu. Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka dan ini merupakan kesempatan bagus untuk meminta maaf secara tulus. Mereka akan dapat menilai secara langsung terhadap sikapmu maupun atas kebenaran informasinya sehingga terhindar dari judgment atau penilaian buruk.

 

2. Bersikap sopan : kamu harus tetap bersikap sopan dan ramah atas apapun sikap mereka terhadapmu. Bahkan saat kamu mendapat respons yang tidak kamu harapkan sebaiknya kamu tetap mempertahankan untuk bersikap sopan dan ramah. Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, dan saat mereka melihat sikapmu yang konsisten baik, pandangan negatif mereka perlahan juga akan mengarah ke positif.

 

3. Yakinkan pasanganmu dan minta bantuannya : dalam hal ini kamu harus bisa membuktikan bahwa kamu telah benar-benar menyesali kesalahanmu dan kalian harus bersinergi menghadapi orangtuanya. Pasanganmu bisa sesekali menyelipkan pembicaraan tentangmu di sela-sela obrolan dengan orangtuanya.

 

4. Memahami orangtua pasanganmu : hindari berpikir negatif tentang mereka. Respons mereka natural atas apa yang telah terjadi, jadi mulai saat ini tunjukkan sisi terbaikmu untuk mendapat respons positif mereka. Kamu harus menunjukkan ketulusanmu dan perasaan cintamu dengan sebenar-benarnya pada pasangan kamu, tunjukkan juga kesungguhanmu pada orangtuanya bahwa kamu mencintai anaknya dengan tulus. Butuh waktu memang, namun jika kamu tidak menyerah, orangtuanya akan bisa melihat kesungguhanmu .

 

Jadi disini kuncinya adalah konsistensi kesungguhanmu yang kamu tunjukkan baik pada pasangan maupun orangtuanya.

 

-tim tanya konselor-😊😊