Diagnosa awal psikolog Puskesmas ada depresi (1x konsultasi)

Tanya KonselorCategory: PsikologiDiagnosa awal psikolog Puskesmas ada depresi (1x konsultasi)
Bubbu asked 3 years ago . Client detail : female, 25-30 y.o

Hai kakak semua saya Rara, usia saya sekarang masuk 27th kemarin Oktober.
Orangtua saya hamil diluar nikah lalu menikah dan melahirkan saya. Sejak saya kecil ayah ibu saya tinggal terpisah. Ayah saya dengan orangtuanya, ibu saya dengan orangtuanya juga. Keadaan tersebut karena jarak mereka masing-masing ketempat kerja waktu itu. Saya tinggal dengan ibu saya hingga usia 5th adik saya lahir.
 
Selama hamil adik saya, ayah saya hanya singgah sebentar untuk menginap. Saya dan adik saya tumbuh tanpa kehangatan orangtua sehari-hari yang cukup karena mereka sibuk bekerja dan berbeda rumah. Sampai saya dulu mengira orangtua saya bercerai karena tidak pernah berkumpul. Sampai suatu ketika saya sering ditanya ayah saya dimana saya menjawab dia di Jawa Barat (padahal kami sama-sama di Jogja)
 
Kelas 4 saya beserta ibu dan adik pindah rumah ikut tinggal bersama ayah di rumah orangtuanya ayah. Ekspektasi keluarga bahagia berkumpul tapi hanyalah harapan. Selama tinggal disitu, saya dan adik saya sering diperlakukan seperti anak tiri oleh keluarga dari ayah saya.
 
Dulu, uang saku dari ibu sekitar 10rb setiap hari habis hanya untuk menelfon ke ponsel ibu dari wartel dekat rumah saya.
 
Waktu SD kelas 3 saya sudah insomnia. Waktu SD kelas 1-3 saya sering diajak teman yang juga masih sepupu tapi jauh dan beda usia sekitar 5th, dia perempuan mengajak saya kerumahnya tapi saya sering dipegang puting payudara saya lalu ditusuk menggunakan ujung tajam paku payung, dia berdalih itu adalah salah satu adegan dari peran dokter yang kami mainkan waktu itu. SD kelas 6 saya tidak sengaja menyaksikan sendiri pelaku exhibitionist kelamin dipagar sekolah saya. Kelas 2 SMP saya juga kembali melihat pelaku exhibitionist kelamin dan ketakutan parah waktu berangkat pramuka. Kelas 2 SMP waktu naik sepeda pulang sekolah, payudara saya dipegang orang tidak dikenal dari belakang dia mengendari motor lalu kabur begitu saja, saya spontan menangis dan teman saya hanya diam terpaku. Kelas 3 SMP saya kembali mengalami kejadian dipegang payudara saya waktu saya naik sepeda, ternyata pelaku kali ini adalah anak-anak kecil nakal mengendarai motor. Selama tinggal dirumah kakek saya dari ayah ternyata saya sering diintip saat saya mandi, tidur, ganti baju maupun melakukan aktivitas apapun oleh kerabat kakek saya dirumah itu. Waktu SMP kelas 3 saya pernah dipaksa dipeluk oleh orang itu ternyata dia memaksa memegang payudara saya dan saya menangis mengancam melaporkan ke ayah saya lalu dia memohon untuk tidak melaporkannya (sampai saat ini pun orang rumah belum ada yang saya beritahu mengenai hal ini tapi kami sudah pindah rumah)
Waktu SMK kelas 3 saat UN ibu saya sakit ginjal lalu opname dan saya menginap sambil belajar UN.
Masuk kuliah, saya dipaksa ayah saya untuk sesuai kampus yang dia mau jika tidak saya tidak akan dibiayai. Akhirnya saya mengikutinya.
Selama mengerjakan tugas kuliah saya selalu dimarahi oleh ayah saya. Bahkan gambar saya diinjak oleh saya tanpa alasan jelas.
Awal kuliah ibu kembali sakit, diagnosa sakit liver dan opname.
Sejak ibu sakit, saya kewalahan mengurusi tugas kuliah, rumah dan juga ibu.
Adik saya dan ayah tidak telaten dalam mengurus rumah dan ibu saya.
Sejak ibu sakit, ayah semakin sering memarahi saya untuk selalu stand by bangun. Padahal saya setiap hari begadang menunggu ibu saya sakit, jam 6 pagi waktunya saya tidur tapi saya malah dilempar sandal disuruh bangun.
2 tahun pertama kuliah ibu kembali sakit, diagnosa kembali sakit ginjal. Saya kerepotan kembali. Saya juga bekerja part time untuk uang saku saya.
 
Sejak ibu sakit, gajinya dipotong sehingga saya harus bekerja untuk uang saku saya.
Ayah hanya membiayai kuliah dan sekolah adik saya. Tapi uang belanja bulanan dan uang saku tetap dari ibu. Saya tidak tahu kemana sebenernya uang ayah dialokasikan. Dia memang pelit.
2015 saya harus KKN dimasyarakat dan PPL di sekolah. Saya ingat waktu itu saya minta uang saku untuk KKN sudah habis, saya minta ke ibu saya dikantornya, dengan wajahnya yang semakin hari semakin pucat, dia memberi saya uang 20rb dan dia bilang itu uang ibu terakhir didompetnya hari itu tersisa itu saja.
 
2016 awal ibu opname 1 bulan penuh. Dan september ibu pun meninggalkan kami selamanya. Beliau sempat berpesan, jika saya tidak mampu menyelesaikan kuliah saya ya sudah ditinggal saja biar tidak pusing.
 
2 bulan setelah ibu meninggal, pencairan dana asuransi ibu oleh ayah saya dan saya. Disitu tertulis nama saya dan adik saya. 2017 harusnya uang sudah cair tapi tidak pernah saya dan adik saya terima. Saya baru sadar setelah saya ingat-ingat, disitu ahli warisnya tertulis ayah saya sebagai suami.
 
Sampai 2021 ini uang tersebut tidak pernah saya dan adik saya terima.
Ada 4 asuransi dan bank yang waktu itu dicairkan dari atas nama ibu saya. Dari 1 instansi saja ada yang mencapai 48jt. Belum uang pensiun dll. Tapi kami berdua tidak pernah menerima.
 
2017 saya meminta uang 50rb ke ayah saya tidak diberikan sama sekali. Dan juga saya rasa kami bertiga stress akhirnya rumah jadi sering ribut. Juli 2017 saya memutuskan keluar dari rumah dan tidak pernah dicari oleh ayah saya hingga saat ini.
 
Sekarang hanya adik saya dan ayah yang tinggal dirumah itu. Saya datang bisa dihitung paling 1-2 x dalam setahun.
 
Adik saya terpaksa bertahan karena dia ketakutan tidak ada biaya kuliah.
 
Saya tidak berhasil menyelesaikan skripsi saya karena saya tidak bisa fokus.
 
2018 adik saya ternyata didiagnosa dokter kejiwaan mengidap ADHD dan bipolar.
2021 saya konsultasi ke psikolog puskesmas, didiagnosa awal ada depresi.

Sejak SD saya pindah rumah hingga saat ini saya tidak pernah mempunyai teman dekat/ sahabat
Saya tidak ada teman bercerita, dulu waktu ada ibu semua saya ceritakan kepada ibu, ketika ibu meninggal saya jadi kesepian, benar-benar kesepian dan kehilangan
 
Bahkan waktu SMK saya ulang tahun ke 17 ibu saya sudah memasak untuk 1 kelas makan-makan dirumah saya, tidak ada 1 pun teman yang datang, akhirnya ibu saya meminta saya menelepon 1 teman saya (mantan pacar saya nantinya yang juga sahabat waktu itu) untuk datang kerumah, dan hanya 5 orang yang datang dari 28 orang, hancur perasaan saya
 
Waktu selesai KKN, saya diminta iuran untuk kado nikah, saya tidak mengiyakan karena tidak punya sudah dengan alasan jelas, sejak saat itu saya tidak pernah disapa dan diberi kabar lagi untuk iuran

2009 – 2014 saya dan pacar saya berteman sahabat
 
2015 – 2019 saya dan dia berpacaran
 
2019 saya mengakhiri hubungan karena saya tidak kuat untuk terus bersama
Dia terlalu over dalam hubungan intim, saya pernah kesakitan bahkan kesakitan setiap buang air kecil tapi dia selalu memaksa saya untuk menurutinya
4 tahun lebih kami berpacaran, 2 tahun dia menganggur dan selalu diberi uang oleh orangtuanya, saya bekerja sampai 2 tempat uang saya habis untuk bersama dia, saya pikir dengan dia saya bisa bahagia mendapatkan kasih sayang yang tulus setiap hari kebersamaan yang dulu tidak bisa saya dapatkan dirumah ternyata tidak
2020 saya berpacaran beda agama dan masih backstreet, keluarga besarnya tau saya dan menerima perbedaan kami, tapi keluarga saya bahkan tidak mengenal dia, saya terlalu takut untuk memperkenalkan di, kasihan sebenarnya tapi saya juga bingung tapi kami cocok
——————–
2019 saya resign dari tempat kerja A dan sejak saat itu image saya jelek diarea saya mencari kerja
2020 saya bekerja ditempat baru
Ekspektasi gaji 2jt hanya berlangsung 3 bulan pertama setelah itu gaji pandemi
April 2020 – April 2021 gaji pandemi saya 900rb, untuk bayar motor 813rb, kost saya pribadi waktu itu 175rb, sisa 12rb lalu saya makan apa?
Sejak saya dipecat bulan April 2021 saya belum bekerja lagi sampai November 2021 dan sudah sangat tertekan
 
Saya mencoba menjual desain grafis secara online tapi belum ada yang laku, jual cemilan offline tapi tidak selalu lancar karena bahan baku dan uang pas-pasan, saya membuat prakarya dari tanah liat tapi juga belum selesai karena modal tidak banyak, saya sudah puluhan kali mengirim lamaran pekerjaan via email tapi belum juga ada balasan dan panggilan kerja satupun
 
Saya bahkan tinggal menumpang dikost pacar saya yang sekarang, saya sering sehari hanya makan 1x, kalau bisa 2x makan itu sudah sangat berkah
 
Hutang saya berupa uang dengan teman ada 7 orang, tunggakan cicilan motor saya 9 bulan belum dibayar, SIM saya mati masa berlaku belum bisa memperbarui, KTP asli saya tertinggal di kota lain saat saya menyewa motor tidak kembali ketika saya minta dikirimkan dan belum bisa mengurusnya, pajak motor saya mati dan belum dibayar, utang saya dengan pacar saya 300rb belum termasuk saya menumpang tinggal 2 tahun dengannya
 
Kucing saya sampai mati karena saya stress dan tidak bisa mengurus dengan baik, dan juga finansial saya morat-marit saya sangat sedih kehilangan kucing saya itu
Saya merasa stress tidak juga kunjung mendapat kerja agar saya bisa kembali hidup layak
 
Saya merasa tidak layak untuk hidup entah apa ini menurut saya semua hancur, Tuhan lebih sayang dengan ibu, saya sudah memaksimalkan yang saya mampu, tapi teman pun saya tidak punya, saya merasa kesepian
 
Oh iya untuk pacar saya saat ini, dia juga mengidap OCD kebersihan keagamaan seksualitas, dia bahkan jarang memeluk saya, dia juga sering mengalami kesialan
 
Kami bersama tapi kami masing-masing bingung jalan keluar dengan masalah kami
 
Hanya saling support yang bisa kami lakukan
 
Saking kesepian, saya sering memainkan aplikasi chatting random hanya untuk mengobrol dengan orang, sampai akhirnya saya menemukan web ini
Saya belum ada uang untuk periksa ke psikiater, walaupun sebenarnya saya ingin diberi obat anti depresan anti cemas dan agar saya bisa tidur normal
 
Saya pernah 20 jam tidak tidur padahal sudah melakukan aktivitas banyak
 
Kantung mata saya sudah sangat menghitam

Saya merasa tidak nafsu makan, ya lapar tapi cuma bisa makan 1x sehari saat ini
Saya insomnia parah
Saya minum intunal bahkan tidak membuat saya mengantuk
Saya merasa cemas akan penampilan saya
Saya merasa rendah diri
Saya merasa minder untuk bertemu orang banyak apalagi dengan keadaan saya sekarang pengangguran tidak bisa merawat diri seperti dulu
Saya juga merasa dan memang itu yang terjadi karena sangat terlihat, saya tidak digubris oleh teman-teman saya berkumpul bermain saat ini dengan pacar saya, mereka sangat terlihat tidak menggubris saya seolah saya hanya bayangan
Saya tidak percaya diri untuk wawancara kerja dengan penampilan saya sekarang ini yang sudah jauh berbeda dengan foto saya sebelum saya pengangguran, jelas membuat HRD tidak yakin dengan saya saat ini tidak terawat, tapi saya belum punya uang
Saya sering terpikir untuk bunuh diri saja, dalam seminggu terakhir sudah 4-5 hari inisini kepikiran bunuh diri, terpintas 2-3x sehari dipikiran, entah itu potong nadi, minum racun ataupun gantung diri tapi saya masih waras jadi saya kembali ke pikiran normal saya lagi
 
Saya bahkan sudah 1 tahun ini tidak mengunjungi makam ibu saya karena saya merasa bersalah tidak bisa menyelesaikan kuliah
Saya tidak mau pulang karena saya tidak nyaman dirumah itu
Saya kehilangan banyak momen saya tumbuh berkembang sebagai remaja karena waktu itu saya sibuk bekerja, mengerjakan tugas saya yang keteteran, mengurus rumah dan ibu saya yang sakit
 
Saat ini kenalan saya hanya sedikit dan tidak ada yang bisa membantu saya
 
Sebenernya ingin kuliah lagi dimulai dari awal lagi tapi uang dari mana
 
Sudah sangat panjang, maaf
 
Terima kasih banyak semoga bisa diberikan penjelasan sejelasnya

1 Answers
Anggita Pramusita Staff answered 1 month ago

Halo kak Rara, terima kasih sudah berbagi cerita di sini. Tidak mudah untuk bisa bercerita ke orang lain apalagi terkait dengan situasi yang sulit dan aku sangat menghargai keberanian kakak untuk membuka diri dan mencari bantuan.
Aku bisa merasakan betapa banyaknya beban yang kakak tanggung selama ini, mulai dari pengalaman masa kecil, permasalahan keluarga, hingga situasi finansial yang sulit saat ini.
Kak, pengalaman-pengalaman yang kamu alami pasti sangat berat dan meninggalkan luka yang mendalam ya. Mulai dari kurangnya kehangatan orang tua, perasaan tidak aman di masa kecil, hingga pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan dengan lingkungan sekitar. Semua itu bisa memberikan dampak besar pada rasa percaya dirimu, emosi, dan hubungan dengan orang lain.Tantangan yang kamu hadapi saat ini pun juga tidak kalah sulit.
Mulai dari tekanan finansial, perasaan tidak diterima oleh teman, hingga beban emosional yang terus menumpuk. Aku juga menangkap bahwa kakak mulai merasa kehilangan arah, kesepian, dan terjebak dalam kondisi yang sulit untuk diubah. Tapi yang bisa aku lakukan, aku ingin mengingatkan, dengan keberanian yang kakak miliki untuk berbagi cerita ini, itu adalah langkah awal yang sangat berarti.
Mungkin aku tidak bisa berbuat banyak untuk kakak. Tapi aku ingin ajak kakak untuk coba fokus pada hal-hal yang bisa dilakukan ke depannya. Pertama, jika memungkinkan, coba untuk mengakses layanan kesehatan jiwa di Puskesmas atau komunitas yang menyediakan konseling gratis atau biaya terjangkau. Atau kakak mungkin bisa mencari di media sosial biasanya banyak platform yang menyediakan layanan konseling dengan harga yang terjangkau.
Kemudian untuk mengelola emosi, kakak bisa mencoba menulis jurnal, seperti yang kamu lakukan saat ini. Mungkin hal ini tidak bisa secara langsung menyelesaikan masalah konkritnya, akan tetapi setidaknya kakak punya wadah untuk menyalurkan emosi sehingga bisa berpikir lebih jernih.
Terkait dengan masalah pekerjaan dan finansial yang dialami saat ini, ada baiknya kakak mungkin mulai mencari komunitas yang memiliki minat sama atau tempat untuk berbagi pengalaman. Selain itu kakak juga bisa mencoba untuk memulai karir lagi dengan pekerjaan kecil atau semacam freelance untuk membangun kepercayaan diri kakak kembali.Jika memungkinkan, coba juga mencari pelatihan keterampilan gratis secara online.
Semangat ya kak Rara, aku paham bahwa apa yang kakak alami sangat berat, dan tidak salah jika kamu merasa lelah atau terpuruk. Tapi di balik itu, aku bisa melihat bahwa kakak adalah sosok yang tangguh. Bertahan sejauh ini adalah bukti kekuatan yang kakak miliki. Kakak tidak sendiri di dunia ini, dan dengan langkah kecil, pelan-pelan aku yakin kakak bisa menemukan jalan keluar.
-Tim Tanya Konselor-