depresi

Margaretta asked 4 years ago . Client detail : female, 19-24 y.o

Sebenarnya saya bingung mulai dari mana, tapi yang pasti saya mulai merasa depresi ketika saya mulai putus dengan pacar saya, saya mencoba menyemangati diri saya kalo itu bukan lah akhir . Terjadi bulan sepetember 2019 dan ini sudah bulan Juli 2020, saya bingung mengapa dan apa yang terjadi pada diri saya , lambat lain saya seperti menjadi lemah menjadi orang yang sangat buruk, saya menarik diri dari kehidupan sosial saya, sudah hampir setengah tahun setelah kejadian itu, tapi untuk mulai dengan yang baru saya sudah tidak memiliki gairah lagi, dipekerjaan saya, saya menjadi banyak sekali membuat kesalahan, sering ditegur oleh atasan, dan dijauhin teman kerja, dirumah saya juga menarik diri oleh ibu dan saudara perempuan saya, saya menjadi seseorang yang pemalas dan tidak memiliki minat yang baik, saya menyia-nyiakan diri saya , belum lagi untuk kuliah saya yang tidak kunjung selesai, apa dan bagaimana yang harus saya lakukan kak, saya putus asa sekali semakin kesini dengan hidup saya, dan saya semakin juh dari Tuhan, tidak pernah berdoa kepada Nya , tidak pernah lagi ketempat ibadah, saya bingung dan lebih buruknya lagi saya melihat pergelangan tangan saya dan membayangkan bagaimna jika saya menyayat tangan saya ? Saya mohon arahannya dan motivasinya kak untuk hal apa yang harus saya lakukan , dan untuk keputusan apa yang harus saya ambil untuk memperbaiki diri saya kak ? 
Terima Kasih 

1 Answers
Ria Savitri Staff answered 4 years ago

Hai Margaretha, terima kasih sudah berbagi cerita dg kami. Melalui masa-masa patah hati tentu tidaklah mudah. Terima kasih karena kamu sudah berusaha bertahan sejauh ini.
 
Apapun yang telah terjadi, tidak bisa kita hindari lagi. Tetapi melupakan seseorang yang sangat berarti untuk kita dan pernah begitu dekat dengan kita juga tidaklah mudah. Semakin kita berusaha melupakannya biasanya justru semakin kita teringat tentangnya.
 
Mungkin kebersamaan kalian berdua sudah cukup lama sehingga sulit untukmu move on dari semua kenangan dan perasaan. Tetapi jalan yang membentang di depanmu masih sangatlah panjang. Jika menurutmu ia begitu baik sehingga kamu begitu kehilangan, maka percayalah berarti jodohmu nanti akan jauh lebih baik darinya. Karena yang terpilih Tuhan untuk mendampingi kita adalah yg terbaik untuk kita menurut Tuhan.
 
Berusahalah fokus pada apa yang sedang dan harus kamu kerjakan. Lakukan perkerjaan dan kuliahmu dengan baik. Jika di saat kamu bekerja/kuliah, tiba2 teringat olehnya. Maka terimalah perasaan itu, tidak perlu ditolak atau disangkal. Amati perasaan itu, apa sensasi fisik yang kita rasakan. Lalu perlahan lepaskan perasaan itu. Biarkan dia pergi. Karena sejatinya itu hanyalah perasaan yang bisa datang dan pergi kapan saja. Kemudian, kiita kembali fokus pada apa yang sedang kita kerjakan. Bisa juga gunakan teknik relaksasi, seperti menarik nafas panjang beberapa kali hingga dirasa kembali tenang. Usahakan agar kamu selalu beraktivitas sehingga kamu tidak banyak melamun. Tidur dan istirahat yang cukup. Dan jangan lupa untuk makan yang cukup dan teratur. Mendekatkan diri kepada Tuhan juga dapat membantu kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian. 
 
Jangan biarkan masa lalu yang sudah berlalu merusak masa depanmu yang masih suci. Kita tidak bisa mengubah apapun yang sudah terjadi. Tapi kita bisa menjadi apapun di masa depan sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Orang yang menjadi pasangan kita biasanya adalah orang-orang yang mirip (kualitas pribadinya) dengan kita. Jadi alih2 terbenam dalam masa lalu, lebih baik fokus untuk mengembangkan diri kita sehingga kita jg akan mendapatkan jodoh yang terbaik.
 
Jika kamu masih merasa kesulitan, jangan malu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Bantuan tenaga profesional seperti psikolog akan membantumu melalui masa-masa sulit ini. Yang penting, sesulit apapun, jangan pernah menyerah. Percayalah, banyak orang2 di sekitarmu yang menyayangimu dengan tulus dan menginginkan kebahagiaan untukmu 🙂
 
-Tim Tanya Konselor-