Saya mempunyai seorang mantan kekasih sewaktu SMA, dia 1 tahun lebih muda dari saya. Karena saya rasa hubungan kami toxic, dalam hal ini menurut saya, saya red flag karena berlaku tidak adil pada dia, dan banyak hal lainnya. Tapi salah satu alasan saya yang paling besar untuk memutuskan dia adalah karena saya ingin fokus pada kuliah saya dan saya berkomitmen dengan orang tuasaya bahwa saya tidak akan pacaran dulu, setidaknya hingga saya hampir wisuda. Tetapi belakangan saya sering memikirikannya. Tapi, saya juga dekat dengan seorang pria, lebih tua dari saya, saya nyaman sama dia.Ā Saya mulai goyah dengan prinsip saya yang belum mau pacaran karena banyak perbedaan yang mendorong saya untuk berpikir, sepertinya kalau berpacaran dengan dia akan lebih baik.
Hallo, kak. Sebelumnya terima kasih ya sudah berkenan berceritaš
Peralihan dari masa SMA ke perkuliahan memang tidak selalu berjalan mulus, perubahan prinsip saat SMA bisa jadi dampak dari perubahan dalam diri hidup kakak yang kini menjadi mahasiswa.
Wajar jika nilai, prinsip dan pandangan kita berubah seiring berjalannya waktu. Perubahan ini seringkali memunculkan dilema, terlebih prinsip kakak bertentangan dengan prinsip sebelumnya yang berjanji pada diri sendiri dan orang tua untuk tidak menjalin hubungan dengan pria terlebih dahulu sampai wisuda.
Hal yang apabila memungkinkan untuk kakak bisa menghadapi situasi ini adalah dengan introspeksi diri. Kakak bisa tanyakan pada diri sendiri untuk mengetahui alasan kenapa prinsip kakak berubah, apakah ini karena perubahan lingkungan yang drastis, pengalaman baru atau karena perkembangan emosional kakak? Kemudian kakak juga bisa menilai apakah perubahan ini membawa diri kakak ke dampak yang positif atau negatif? Yang tahu jawaban itu hanya kakak sendiri.
Karena sebelumnya kakak juga berkomitmen dengan orang tua, alangkah baiknya kakak coba jujur dan terbuka pada orang tua kakak agar tidak menimbulkan konflik. Jelaskan perubahan yang kakak alami dan jelaskan dengan tenang. Setelah itu dengarkan pendapat orangtua kakak, karena apapun jawabannya sebenarnya setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Kemudian coba mendiskusikan jalan keluar yang dapat di terima oleh satu sama lain.
Terakhir, fokus pada apa yang sudah kakak pilih, karena konsekuensi dari keputusan kakak sepenuhnya menjadi tanggung jawabmu.. Keputusan langkah yang akan kamu ambil sepenuhnya ditangan kamu kak.
Semangat ya kak, terimakasih sudah berceritaš¤
-Tim Tanya KonselorĀ