Apa aku pantas hidup?

Tanya KonselorCategory: PsikologiApa aku pantas hidup?
Glacy Bear asked 4 months ago . Client detail : female, 16-18 y.o

Dari kecil orang orang sering menganggapku gila bahkan pamanku mangatakan hal itu langsung kepadaku. Tapi aku menganggap diriku normal seperti orang lain, hanya saja sejak kecil aku selalu suka berbicara seorang diri mungkin hal itu yang membuat orang-orang merasa aneh kepadaku, sejak kecil aku juga sering dibully oleh anak anak lain entah itu di sekolah ataupun lingkungan rumah, tubuhku kecil, kurus, dan hitam. Mereka sering mengolok-olok fisikku, padahal Meraka adalah keluargaku, aku tau diantara banyak saudara yang lain memang aku yang paling hitam disana bahkan karna hal itu aku pernah bertengkar dengan anak yang usianya jauh lebih tua dariku, dia membullyku dan aku membela diriku, saat itu banyak sekali orang tua yang melihat lalu mereka berkata “kamu seharusnya mengalah lagi pula apa yang dia katakan juga benar kok” mendengar kata itu membuat hatiku sakit, aku tidak pernah menceritakan hal buruk yang ku alami ke orang tua ku karena takut mereka akan khawatir, aku terus menjadi bahan olokan. Ketika aku smp ayahku meninggal dunia, bahan olokan itu terus bertambah parah sampai aku tidak dianggap ada oleh lingkungan rumah ku, saat anak anak lain sibuk pesta dan jalan jalan aku tidak pernah diajak, saat aku mengajak mereka ngobrol mereka juga menjauhi ku bahkan mengolok-olok ku dari belakang, aku sempat berfikir “apa aku layak hidup? Kalau aku mati apa orang orang akan bahagia atas kepergian ku? Atau malah mereka biasa saja?” Kalimat itu terus muncul di pikiranku tapi disisi lain aku tidak mau meninggalkan ibuku, walau aku sedang terpuruk aku tetap harus tersenyum ceria didepannya, aku gak mau merepotkannya dan membuatnya khawatir. Saat ini usiaku menginjak 17 tahun, kukira akan ada cahaya yang muncul setelah kejadian yang kualami selama ini tapi nyatanya aku masih menetap di kegelapan yang dingin, sendirian, tidak ada teman, bahkan orang yang mau menerimaku sebagai temannya kini menghilang. Lagi dan lagi aku berfikir “apa aku mati aja? Tapi nanti ibu gimana?” Pada akhirnya aku memilih untuk tertidur berharap aku melupakan kejadian ini dan kalau bisa kejadian ini hanyalah mimpi dari tidur panjang ku. Hal ini kulakukan sejak kecil. Tapi tetap saya pemikiran itu selalu menghantuiku, dan muncul pemikiran baru “apa aku bisa jalani hari esok? Kalau aku membuat kesalahan gimana? Apa aku akan dilupakan”.
 
Terimakasih^^

1 Answers
Lilik Hidayati Staff answered 1 week ago

Hai, kami berterima kasih atas keberanian kamu menceritakan kondisi kamu selama ini. Saya dapat merasakan betapa berat beban yang kamu pikul sendiri. 
Dari kondisi yang kamu ceritakan, saya dapat memahami jika kamu merasa sangat kesepian, merasa tidak dihargai, bahkan sering merasa terasing dari lingkungan yang seharusnya menjadi tempat nyamanmu. 
 
Saya juga dapat memahi kenapa kondisi ini membuat perasaanmu berat dan bertanya-tanya apakah hidup ini pantas untuk dijalani.
 
Dalam melalui situasi ini, kamu perlu menyadari secara logis bahwa perasaan-perasaan itu merupakan respon dari rasa sakit di hati kamu yang mempengaruhi pikiran kamu. Dan itu bukan merupakan gambaran dirimu sebenarnya. 
 
Kamu sangatlah bernilai. Mungkin saat ini orang sekitarmu tampaknya belum menyadarinya melihatnya.
 
Sering berbicara sendiri merupakan cara kamu mengekspresikan perasaan dan pikiran kamu, sedangkan belum ada seseorang yang dapat menjadi pendengar aktif kamu. Berbicara sendiri juga salah satu tanda bahwa kamu punya kreativitas yang terpendam. Kamu dapat memanfaatkan itu dengan menuliskannya, entah menjadi buku atau pada blog online. 
 
Perasaan terasingkan juga sangat dapat dipahami pada kondisi yang kamu jalani. Bukan berarti kamu tidak pantas hidup atau tidak pantas mendapatkan cinta dan kasih sayang. Kamu sedang di fase perlu melalui kondisi menyakitkan ini sebelum kamu bersinar pada waktunya.
 
Kamu pantas hidup, kamu punya potensi dan imajinasi yang bagus. Kamu dapat memanfaatkan kesakitan kamu menjadi karya. 
 
Apabila cara ini sudah kamu coba, tapi keinginan kamu untuk mengakhiri hidup masih timbul, kami sarankan kamu pergi ke psikiater untuk dibantu dengan lebih tepat. 
 
Semoga sehat selalu dan diberi kemampuan untuk melalui kondisi ini dengan hati yang damai.
 
 
~Tim Tanya Konselor